Suara.com - Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap heran dengan pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, di hadapan awak media yang mengklaim telah menandatangani surat perintah pencarian dan penangkapan terhadap buronan korupsi Harun Masiku. Pernyataan Firli disebut dapat membuat Harun yang merupakan mantan caleg PDIP kabur dan bersembunyi.
"Ya kabur lagi dah dia cari tempat sembunyi baca berita ini," kata Yudi dikutip dari akun Twitter atau X @yudiharahap46, Rabu (15/11/2023).
Ketimbang koar-koar, eks penyidik KPK tersebut menyarankan Firli sebaiknya menunjukkan kepada publik untuk segera menangkap Harun. Terlebih eks politikus PDI Perjuangan (PDIP) tersebut telah berstatus buronan KPK sejak tiga tahun lalu.
"Firli, Firli harusnya tangkap orangnya dulu, tunjukin depan publik, bukan koar koar nyampein teken surat," ujarnya.
Pernyataan Firli mengklaim telah menandatangani surat perintah pencarian dan penangkapan Harun ini disampaikan pada Selasa (14/11/2023) kemarin. Di hadapan awak media, ia menyebut surat tersebut telah diteken sejak tiga minggu lalu.
"Tiga minggu lalu saya menandatangani surat perintah penangkapan dan pencarian terhadap HM (Harun Masiku)" ungkap Filri.
Di sisi lain, purnawirawan jenderal polisi bintang tiga tersebut juga mengklaim KPK hingga kekini masih terus berupaya melakukan pencarian dan penangkapan.
Ia mengaku beberapa waktu lalu penyidik KPK telah berangkat ke suatu negara untuk mencari keberadaan Harun.
Baca Juga: Beda Sikap PDIP ke Gibran dan Bobby: Sama-Sama Membelot tapi Cuma Satu yang Dipecat
Berita Terkait
-
Hasto PDIP Bela Ganjar soal Pidato Singgung 'Drakor': Tugas Pemimpin Bukan Tutupi Suara Rakyat Lewat Pencitraan!
-
Kaesang Sungkem ke Megawati, Hasto PDIP Bongkar Isi Pembicaraan: Dia Cerita Jadi Ketum PSI
-
Singgung Kedekatan Jenderal Listyo dengan Jokowi, Trimedya PDIP Anggap Polri Sulit Netral Gegara Gibran jadi Cawapres
-
Beda Sikap PDIP ke Gibran dan Bobby: Sama-Sama Membelot tapi Cuma Satu yang Dipecat
-
Seorang ASN Bongkar Rahasia di Boyolali: Ada Mobilisasi 'Memaksa' Aparatur Menangkan Calon dari PDIP
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama