"Koordinasi dengan MER-C Jakarta juga terus kita lakukan. Dan mari kita doakan agar mereka selamat dan selalu diberi perlindungan Allah SWT." Ujarnya.
Pelanggaran Hukum Humaniter Internasional
Menlu Retno Marsudi juga menegaskan bahwa Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan yang dilakukan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina yang menewaskan puluhan warga sipil.
"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil," katanya.
Menurut Retno, serangan yang dilakukan Israel itu adalah pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.
"Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya," pintanya.
Kondisi 3 Relawan Sebelum Israel Serang RS Indonesia
Sebelum perang dimulai, salah satu dari tiga relawan MER-C, Fikri Rofiul Haq sempat mengungkapkan bahwa dirinya dan temannya yang lain tidak akan mengungsi dan tetap di rumah sakit Indonesia.
Selama ini, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara menjadi tempat relawan medis Indonesia Fikri Rofiul Haq bermarkas. Rumah Sakit Indonesia sendiri terletak di Beit Lahia, salah satu kawasan penghasil stroberi dengan kualitas terbaik.
Baca Juga: Ini Tiga Relawan WNI yang Masih Hilang Kontak Usai Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza
Seharusnya, bulan Oktober-November adalah waktu petani panen stroberi dan sejumlah sayur mayur yang ditanaminya. Namun hal itu mustahil untuk dilakukan, karena saat ini ladang di Beit Lahia menjadi medan perang.
Sebelum Israel menyerang kawasan itu, para relawan dan masyarakat setempat mengaku sangat mudah menemukan sumber makanan. Namun akibat dari serangan tentara IDF yang tak kunjung berhenti, kawasan tersebut menjadi gersang dan berbahaya bagi siapapun terutama warga sipil Gaza.
Persediaan makanan untuk Rumah Sakit Indonesia biasanya bersumber dari daerah sekitar, kata Haq. Pada awal blokade dan serangan Israel terhadap Gaza, relawan MER-C bisa leluasa mengambil perbekalan di ambulans, yang disediakan oleh rumah sakit, yang diklaim lebih aman dibandingkan kendaraan sipil.
Haq mengungkapkan kepada Al Jazeera bahwa dia merasa sangat cemas akhir-akhir ini akibat serangan Israel yang semakin brutal.
Sekitar dua minggu lalu, Haq sempat melakukan perjalanan untuk mendapatkan pasokan medis bagi rumah sakit dari rumah-rumah warga sipil di sekitar distrik Al-Jalaa, di mana dia pasrah jika harus meninggal.
Dia dan relawan lainnya dari Indonesia saat itu hanya berjarak sekitar 20 menit dari rumah sakit saat bom mulai dijatuhkan sekitar 200 meter (218 yard) jauhnya.
Berita Terkait
-
Ini Tiga Relawan WNI yang Masih Hilang Kontak Usai Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza
-
RS Indonesia Terancam Diserbu Israel, MER-C Tak Tahu Nasib 3 Relawan WNI di Gaza: Insyaallah Mereka Selamat
-
Miris! Begini Kondisi Warga Palestina yang Dievakuasi dari RS Indonesia di Gaza
-
MUI Kutuk Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, Sebut Joe Biden Berkhianat dan Bela Zionis!
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Kubu Nurhadi Protes Keterangan Saksi Berdasar Asumsi di Sidang Tipikor