Suara.com - Sekretaris Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan istilah gemoy dan santuy yang disematkan kepada pasangan Prabowo-Gibran merupakan kreasi dan inovasi di ruang politik Indonesia, yang menyesuaikan perkembangan zaman.
Pernyataan Muzani itu menanggapi sorotan sejumlah pihak yang ia anggap sedang mencoba mendegradasi istilah gemoy dan santuy.
Muzani berujar kesenangan orang-orang terhadap Prabowo meningkat tajam. Peningkatan itu diklaim karena kegandrungan milenial terhadap paslon nomor urut 2.
"Maka Pak Prabowo yang posisinya seperti itu dikemas menjadi gemoy. Tapi kreativitas yang menjadi gemes kepada Prabowo akhirnya menimbulkan efek positif di kalangan milenial dan Gen Z," kata Muzani saat menghadiri konsolidasi kader Gerindra Kota Bogor, Selasa (29/11/2023).
Muzani mengatakan pihaknya tenang-tenang saja dalam menghadapi kritik, hujatan, hoaks, dan fitnah yang dialamatkan kepada Prabowo-Gibran. Termasuk dalam menghadapi penilaian bahwa istilah gemoy dan santuy yang dianggap sebagai sebuah cara menghilangkan substansi demokrasi dan tidak menawarkan gagasan ide dalam demokrasi.
"Substansi demokrasi adalah kemampuan kita meyakinkan pemilih agar rakyat tertarik terhadap apa yang mereka harapkan. Gemoy atau gimmick bukan sesuatu yang melanggar prinsip demokrasi karena rakyat pada akhirnya akan menentukan pilihannya di kotak suara," ujar Muzani.
Menurut Muzani, pihak-pihak yang menyerang Prabowo-Gibran karena kegandrungan milenial atas gemoy itu disebabkan karena pihak terkait tidak memiliki kemampuan untuk mengisi ruang kreativitas dan inovasi dalam berpolitik.
"Jangan serang kami ketika kreativitas dan inovasi yang kita lakukan dengan santuy, dengan gemoy dianggap menghilangkan substansi demokrasi. Ini situasi yang kita hadapi hari ini dan saya berharpa semua kader Gerindra tenang-tenang saja, santai-santai saja, senyumin saja," kata Muzani.
PKS Kritik Gimik Gemoy
Baca Juga: Gibran Rakabuming Pilih Ngantor di Hari Pertama Kampanye: Hari Ini Tidak Ada Politik
Sebelumnya Wakil Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, mengaku prihatin dengan persaingan menuju pesta demokrasi lima tahunan. Di mana saat ini lebih mementingan gimik ketimbang adu gagasan.
Sohibul menyindir pasangan calon yang kerap mengutamakan gimik tersebut hingga bermain-main, menggunakan istilah gemoy.
"Saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi, persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya. Sekarang ada istilah gemoy, santuy seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy," kata Sohibul dalam pidatonya di acara Kick Off Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023).
Menurut Sohibul, persaingan dengan mengutamakan gimik, bukan gagasan dengan istilah gemoy dan santuy merupakan hal tidak sehat.
"Gemoy atau gemoy saya nggak tahu juga itu, Bib apa Bib? Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," tuturnya.
Berita Terkait
-
Gibran Sering Absen Dialog Publik, Takut? Sekretaris TKN: Bagian dari Strategi
-
Hari Pertama Kampanye: Prabowo Ratas Bareng Jokowi di Istana Bogor, Gibran Terima Dubes UEA di Solo
-
Masih Aktif Ngantor Selama Masa Kampanye, Prabowo-Gibran Cuma Cuti 2 Hari dalam Sepekan
-
Hari Pertama Kampanye, TKN Prabowo-Gibran Sosialisasi Program Makan Siang Gratis di Seluruh Indonesia
-
Gibran Rakabuming Pilih Ngantor di Hari Pertama Kampanye: Hari Ini Tidak Ada Politik
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Usut Suap Bupati Ponorogo, KPK Geledah 6 Lokasi dan Amankan Uang di Rumah Dinas
-
Roy Suryo Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tuduhan Tidak Jelas, Pembuktian Ijazah Harusnya di Pengadilan
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Usulannya Diabaikan, Anggota DPR Protes Keras dan Luapkan Kekecewaan kepada Basarnas
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh