Suara.com - Serangan yang dilakukan Militer Israel di Jalur Gaza membuat ribuan warga Palestina eksodus besar-besaran. Sebelumnya, warga yang bermukim di Gaza Utara diultimatum Militer Israel untuk menyingkir dari wilayah tersebut. Bahkan salah satu penampung pengungsian terbesar di utara Gaza, Jabalia dibombardir Militer Israel.
Lantaran itu, Militer Israel mendesak warga untuk berpindah ke Gaza bagian selatan. Saat ini, puluhan ribu pengungsi Palestina berdesakan di Daerah Rafa yang berada di perbatasan Gaza dengan Mesir untuk menghindari pemboman Israel.
Dikutip Alarabiya, warga sipil telah tiba menyusul perintah evakuasi Militer Israel yang meliputi wilayah di dalam dan sekitar kota Khan Younis di Gaza selatan.
Selain itu, eksodus terbaru tersebut membuat pengungsi Palestina semakin terpojok di dekat perbatasan Mesir, di daerah yang dianggap aman oleh militer Israel.
"Israel berbohong. Tidak ada tempat di Gaza yang aman dan besok mereka akan mengejar kami di Rafah," kata seorang warga, Samir Abu Ali seperti disampaikannya kepada Reuters.
Samir mengatakan, Rafah sudah menjadi tujuan akhirnya. Bila dipaksa berpindah lagi, ia bertekad akan tetap bertahan di wilayah tersebut.
"Mereka menginginkan nakba (bencana) lagi tapi saya tidak akan pergi. Rafah adalah tujuan 'akhir' saya," katanya.
Nakba sendiri sebenarnya mengacu pada bencana, ketika Warga Palestina melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka selama perang tahun 1948 yang menyertai berdirinya Israel.
Sampai saat ini, Militer Israel masih bernafsu besar untuk memusnahkan Hamas dari Gaza, apalagi setelah serangan besar-besaran yang disebut-sebut dilakukan oleh kelompok militer tersebut di Israel Selatan pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Puluhan Tentara Israel Keracunan Bakteri Shigella, Penyakit yang Bikin BAB Tiap 20 Menit
Sebelum melakukan serangan brutal di Gaza, Militer Israel mengultimatum warga di wilayah tersebut untuk mengevakuasi diri masing-masing ke daerah yang aman dari kawasan operasi mereka.
Sebelumnya, PBB mengungkapkan sekitar 80 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka selama perang berkecamuk. Bahkan mereka terpaksa berpindah-pindah karena serangan udara yang dilakukan Militer Israel.
Pada Rabu (6/12/2023), PBB melaporkan meski sejumlah bantuan telah masuk ke Gaza dari Mesir melalui penyeberangan tersebut, pendistribusiannya terhambat karena kekurangan truk dan karena staf yang tidak bisa melapor ke Rafah karena meningkatnya permusuhan sejak gencatan senjata selesai minggu lalu.
Sebagai gambaran, Kota Rafah berjarak sekitar 13 kilometer atau 8 mil dari Khan Younis, yang sedang diserang dengan sengit.
Rafah terletak di perbatasan dengan Mesir dan menjadi satu-satunya titik persimpangan antara negeri piramid tersebut dan Jalur Gaza.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia