Suara.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengomentari perkataan soal 'etik ndasmu' yang disampaikan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Video Prabowo tersebut belakangan viral di media sosial.
Pernyataan Prabowo tersebut dikait-kaitkan dengan putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Kontitusi (MKMK) yang menilai mantan Ketua MK Anwar Usman melakukan pelanggaran etik terkait putusan usai capres=cawapres.
"Hari inikan kita lihat video yang beredar tentang pernyataan Pak Prabowo, yang menyatakan etika itu ndasmu, itu menurut kami suatu pernyataan yang tidak tepat," kata Hasto di Gedung DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (16/12/2023).
Hal itu disampaikan Hasto sekaligus menanggapi usulan kubu Prabowo yang meminta agar format debat capres-cawapres dilaksanakan dengan format townhall.
"Sehingga ketika etika, jadi dikatakan 'ndasmu,' ya, berbagai bentuk debat juga tidak akan ada gunanya, selama ini tidak ada prinsip-prinsip etika yang dipegang, maka etika itu harus kita pegang," tegasnya.
"Jadi bukan hanya format debatnya, bukan juga hanya bagaimana debat itu diselenggarakan di mana. Tetapi, etika dari seluruh peserta pemilu presiden itu harus dikedepankan," sambungnya.
Sementara itu, terkait format debat yang saat ini diterapkan KPU. menurut sudah sangat baik. Namun dia mengusulkan agar masing-masing capres disediakan podium.
"Sehingga tampilannya, menampilkan kewibawaan, sebagai calon-calon pemimpin kita, yang saat ini sedang berkontestasi menyampaikan ide dan gagasan untuk seluruh rakyat Indonesia dan juga masyarakat dunia," tegasnya.
"Dengan demikian format debat harus dibuat lebih baik. Bahkan kami menerima masuk-masukan agar benar-benar diadakan debat pada sesi terakhir," imbuhnya.
Baca Juga: Prabowo Disambut Ribuan Warga di Purwakarta, Warga Teriak dan Mengacungkan Dua Jari
Berita Terkait
-
Prabowo Koar-koar 'Etik Ndasmu' di Depan Kader Gerindra, Jubir: Seribu Persen Bercanda
-
Sekjen PDIP Sebut Pemimpin Emosional dan Pelanggar HAM Bukan Pemimpin Ideal
-
Prabowo Disambut Ribuan Warga di Purwakarta, Warga Teriak dan Mengacungkan Dua Jari
-
Profil dan Biodata Teddy Indra Wijaya, Ajudan Prabowo Kini Jadi Sorotan Gegara Pakai Baju Kampanye
-
Terungkap! Gus Miftah Beberkan Alasan Prabowo Tak Mau Permalukan Anies saat Debat Capres Meski Diserang
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur