Suara.com - Raffi Ahmad bersama Arbi Leo baru saja melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Resort dan Beach Club Bekizart pada Sabtu (16/12/ 2023) lalu. Namun, hal itu dikecam oleh Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yogyakarta, Gandar Mahojwala. Lalu apa alasan?
Dikutip dari berbagai sumber dan situs resmi milik WALHI, berikut penjelasan beberapa poin alasan WALHI mengecam beach club Bekizart milik Raffi Ahmad yang akan dibangun di Gunungkidul, Yogyakarta.
1. Dibangun di Kawasan Penyimpanan Air
Resort dan Beach Club Bekizart milik Raffi Ahmad tersebut rencananya akan berisi 300 villa dan tiga restoran. Project PT. Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI) ini akan dibangun di pantai Krakal, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.
Bangunan seluas 10 hektar tersebut nantinya akan dibangun di atas wilayah Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu bagian timur yang merupakan kawasan yang dilindungi.
Menurut Gandar Mahojwala, alasan pihak WALHI mengecam pembangunan beach club oleh Raffi Ahmad ini karena pembangunan tersebut berada di Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) yang dapat difungsikan sebagai penyimpanan air untuk kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan Permen Nomor 17 tahun 2012, Kawasan Bentang Alam Karst termasuk kawasan lindung geologi sebagai bagian dari kawasan lindung nasional.
Ini berarti bahwa pemanfaatan wilayahnya tidak boleh berpotensi merusak kawasan bentang alam karst. Sehingga pembangunan tersebut memiliki risiko terhadap kerusakan lingkungan di sekitarnya.
2. Zona Rawan Banjir dan Longsor
Baca Juga: Kado Mobil Nagita Slavina untuk Raffi Ahmad, Pajaknya Bisa Buat Jajan Puluhan Honda BeAT
Hancurnya bukit karst dapat menimbulkan kerusakan daya tampung dan daya dukung air. Pada peta KBAK Gunung Sewu bagian Timur, khususnya wilayah Tanjungsari, mempunyai zona-zona rawan bencana banjir dan zona rawan bencana longsor yang tinggi.
Pembangunan Beach Club Bekizart yang cukup luas tersebut dapat memperbesar potensi terjadinya banjir dan longsor karena hilangnya daya dukung dan daya tampung di wilayah Gunung Sewu.
Terkait langkah yang akan diambil oleh pihak WALHI, Gandara belum menjelaskan detailnya. Ia hanya menuturkan saat ini akan berkoordinasi dengan pihak akademisi dan ahli Karst soal rencana pembangunan beach club tersebut.
3. Terancam Kehilangan Status dari UNESCO
Gandara juga menegaskan jika pembangunan beach club tersebut tetap berlanjut, maka pemerintah Yogyakarta akan merugi sebab bisa kehilangan status UNESCO Global Geopark untuk Gunung Sewu di Gunung Kidul Yogyakarta yang tahun ini telah mendapatkan sertifikasi lagi.
4. Wilayah Rawan Kekeringan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh di DPR! Polda Metro Jaya Akan Pastikan Tertib
-
Gak Punya Otak! ASN di Pasuruan Berkali-kali Cabuli Keponakan, Modusnya Begini
-
Hasil 'Jatah Preman' Rp2,25 M, Gubernur Riau Palak Anak Buah buat Pelesiran ke London hingga Brasil
-
Hari Ini Bergerak Geruduk DPR, Demo Buruh KASBI Bakal Dijaga Ketat 1.464 Aparat
-
5 Fakta PNS Probolinggo Memperkosa Keponakan Hingga Korban Depresi
-
Inovasi AI yang Mendorong Kualitas Riset dan Akademik Indonesia
-
Terseret Kasus Ekspor CPO, Dua Raksasa Sawit Bayar Uang Pengganti Triliunan dengan Cara Dicicil!
-
MBG ala Jusuf Hamka, Makan Gratis yang Bikin Anak-Anak SD Tambora Senyum Ceria