Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengaku tidak masalah jika ada dua panelis debat capres 7 Januari 2024 nanti merupakan tenaga pengajar di Universitas Pertahanan (Unhan).
Menurutnya, publik dapat menilai secara objektif para kandidat yang mengikuti debat tersebut.
"Kalau buat saya sih nggak terlalu masalah, buat saya ya. Toh pada akhirnya yang dibicarakan adalah hal-hal yang kita semua harus merespons dengan objektif," kata Anies di Tasikamalaya, Jawa Barat, Kamis (4/1/2024).
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengklaim sudah lebih sering dicecar pertanyaan beragam dalam acara Desak Anies belakangan ini. Oleh sebab itu, adanya dua panelis dari Unhan, bukan masalah bagi mantan Gubernur Jakarta itu.
"Hadapi saja, wong di Desak Anies juga kita hadapi kok apalagi panelis," ucap Anies.
Beda Dengan Muhaimin
Sebelumnya cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta agar dua panelis debat capres 7 Januari 2024 dari Unhan yakni Kusnanto Anggoro dan Marsetio diganti.
"Ya terus terang saya protes," kata Cak Imin di Garut, Jawa Barat, Kamis (4/1/2024).
Sebab Cak Imin memandang, dua panelis itu berasal dari lembaga pendidikan yang berada di bawah Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan (Menhan).
Baca Juga: 2 Tokoh Senior Ini Bakal Pertajam Kemampuan Anies Soal Isu Pertahanan untuk Debat Capres
Sementara Prabowo merupakan salah satu peserta dalam debat mendatang.
"Karena itu mengganggu obyektifitas, karena apapun Unhan di bawah Pak Prabowo, Menhan," ujarnya.
Oleh sebab itu, Cak Imin meminta dua panelis tersebut diganti. Ia berharap protesnya bisa didengar oleh KPU RI.
"Karena itu saya protes syukur-syukur bisa diganti," jelas dia.
11 Panelis Debat
Anggota KPU August Mellaz mengungkapkan ada 11 nama panelis yang akan menjadi satu tim untuk merumuskan pertanyaan kepada ketiga capres.
Berita Terkait
-
Koalisi Perubahan Menang, Anies: Harapan Rakyat soal Lapangan Kerja-Pupuk Jadi Kenyataan
-
Kampanye Bukan Sekadar Baliho, Anies Utamakan Dialog dengan Rakyat
-
Kubu AMIN Minta Gibran Dijatuhi Sanksi soal Bagi-bagi Susu saat CFD
-
2 Tokoh Senior Ini Bakal Pertajam Kemampuan Anies Soal Isu Pertahanan untuk Debat Capres
-
Bagi-bagi Susu saat CFD Dinyatakan Melanggar Aturan, Kubu AMIN Minta Gibran Dijatuhi Sanksi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Putin Sampaikan Belasungkawa Terkait Bencana Banjir, Prabowo: Kami Bisa Menghadapi Ini dengan Baik
-
Geger Kayu Log di Pantai Tanjung Setia, Polisi Beberkan Status Izin PT Minas Pagai Lumber
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kunjungan ke Moskow Bertemu Putin
-
OTT Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, KPK Sebut Terkait Suap Proyek
-
KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Anggota DPRD Ikut Terseret?
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan