Suara.com - Calon presiden (capres) Anies Baswedan tampil garang pada debat capres ketiga yang berlangsung Minggu (7/1/2024) malam kemarin.
Sejak menit awal, Anies Baswedan langsung menerapkan strategi menyerang. Sasaran tembaknya adalah capres Prabowo Subianto dan Pemerintahan Jokowi.
Anies menilai Prabowo Subianto gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan. Ini terlihat dari skor yang diberikan Anies ke Prabowo yaitu 11 dari 100.
Anies Baswedan juga menyenggol peran Indonesia dalam politik luar negeri yang disebutnya hanya datang, duduk, diam di forum-forum internasional.
Pernyataan Anies Baswedan ini dibantah oleh Alissa Wahid, penggiat kemanusiaan di Gusdurian. Putri Gus Dur ini mengaku bingung dengan tuduhan Anies Baswedan mengenai tidak berperannya Indonesia di forum internasional.
"Untuk poin (tidak adanya peran Indonesia di dunia internasional) yang ini, saya juga bingung sih dengan narasi pak Anies semalam, yang menginsinuasikan Indonesia hanya datang duduk diam," tulis Alissa Wahid di X.
Sebaliknya, Alissa Wahid melihat justru posisi Indonesia di panggung global meningkat beberapa tahun belakangan sejak Retno Marsudi menjadi Menteri Luar Negeri.
Alissa mengaku menjadi saksi bagaimana Menlu Retno duduk bareng orang-orang Taliban, Afghanistan di sebuah forum internasional.
"Saya pernah lihat beliau duduk mojok dengan orang-orang Taliban Afghanistan di sebuah forum internasional, setelah bu Retno bicara. Padahal ada Menlu-menlu lain & tokoh-tokoh dunia lain. Di situ saya menyimpulkan memang Indonesia punya tempat tersendiri," kata Alissa.
Baca Juga: Prabowo: Jangan Pinter di Mulut Lain di Hati
Dalam pelaksanaan G20, Alissa Wahid menilai Indonesia sukses secara pelaksanaan acara dan substansinya.
"Saya terlibat ekosistem G20 Indonesia, tapi bukan di sisi Pemerintah. Di situ saja, banyak feedback kawan-kawan negara lain tentang bagaimana Indonesia menjadi standar baru penyelenggaraan dan substansi G20," tuturnya.
Sejumlah netizen lalu menyatakan bahwa pernyataan Anies Baswedan itu diarahkan ke sosok Presiden Jokowi. Namun menurut Alissa, Anies dalam debat menyebut Indonesia bukan Presiden Jokowi.
"Tapi kalau pun yang difokus adalah Presiden Jokowi, saya tetap berpendapat Beliau relatif bagus di global. Tidak hadir-hadir aja," tuturnya.
Kata Alissa, Presiden Jokowi di mata global bagus. Perannya membesar. Hanya saja sejak adanya kasus MK, ujar Alissa, baru peran Jokowi di dunia internasional dipertanyakan.
Berita Terkait
-
Prabowo: Jangan Pinter di Mulut Lain di Hati
-
Mahfud MD Pernah Jadi Menteri Pertahanan, Tidak Sependapat Dengan Presiden Jokowi
-
Debat Ketiga Capres, Najwa Shihab Sebut Anies Paham Cara Pancing Emosi Prabowo
-
Mahfud MD Enggan Lepas Jabatan Menteri Meski Jadi Cawapres Ganjar: Kalo Pak Prabowo Mundur, Saya Juga Mundur Deh
-
Anies Kaget Jokowi Kritik Capres Saling Serang Personal: Presiden Kok Komentar Soal Debat
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar