Suara.com - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) August Mellaz menanggapi kritik yang menyebut bahwa debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tidak terlalu mengedepankan substansi isu sesuai tema debat.
Diketahui, beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat dimintakan pendapat mengenai jalannya debat ketiga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1/2024).
"Apa yang kurang substantif dari debat ini? Format debat itu bagian dari format yang kami susun bersama-sama dengan tim paslon. Jangan salah, format itu justru banyak juga yang akomodasi, makanya segmen-segmen itu terbagi," kata August di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).
Untuk itu, August menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan format pada debat keempat dan kelima berikutnya.
"Apa yang sudah kami susun, kami rasa sudah optimal. Untuk format, alur, segmen, termasuk waktu, tidak mengalami perubahan," ujar August.
"Kalau ada pihak-pihak lain yang berkeberatan atau mengusulkan format lain, silakan dilakukan, tapi KPU posisinya di situ," katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, format debat merupakan bagian yang sudah KPU susun bersama-sama tim pasangan calon ini sudah berjalan tiga kali.
Ketua Divisi Sosialiasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU itu juga mengatakan format debat telah dibagi baik segmen untuk menyampaikan visi misi, menjawab pertanyaan panelis, hingga tanya jawab antar-pasangan calon.
Kritik Format Debat
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan kritik usai debat ketiga yang mempertemukan ketiga capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Jokowi mengaku tidak melihat substansi visi, misi masing-masing calon presiden pada debat yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1/2024) itu.
"Ya, yang pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan," ujar Jokowi di Banten, Senin (8/1/2024).
Saling Serang Antarcapres
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, yang nampak pada debat ketiga adalah saling serang antarcapres. Namun, dia tak mempermasalahkan saling serang itu, asalkan menyoroti kebijakan apa yang akan dibuat.
Untuk itu, Jokowi meminta agar debat capres itu tidak dilakukan saling serang pada personal sehingga bisa lebih mengedukasi masyarakat.
Politikus PDIP itu mengatakan, format debat harus lebih baik lagi sehingga substansi dari gagasan yang disampaikan oleh masing-masing capres bisa dilihat oleh masyarakat.
“Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu, sehingga hidup, saling menyerang gak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira gak baik dan gak mengedukasi," ujar Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?