Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak terkait membahas maraknya pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang membahayakan. Hal ini dilakukan usai adanya kejadian pasangan suami istri (pasutri) kecelakaan di Flyover Mampang, Jakarta Selatan karena terhalang bendera parpol.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Arifin, mengatakan pertemuan yang dipimpin oleh Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) itu dihadiri oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), kepolisian, dan para parpol. Mereka disebutnya sepakat untuk merapikan APK yang membahayakan.
"Bahwa partai politik bersepakat akan merapikan, menurunkan APK yang mengganggu ketertiban dan menimbulkan kerawanan, serta menggangu kota," ujar Arifin di Blok G Lantai 22, Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Kamis (18/1/2024).
Arifin menyebut pihaknya memberikan waktu tujuh hari ke depan dari 19 sampai 26 Januari 2024 untuk para parpol merapikan APK.
"Ada unsur unsur partai politik ada KPU dan Bawaslu nanti bersama sama diberikan waktu satu minggu ke depan. Mulai Jumat, ke depan ya semua harus bergerak untuk merapihkan APK-APK," tuturnya.
Arifin juga meluruskan soal wewenang penertiban APK. Ia menyebut Bawaslu memang tak pernah mengirim rekomendasi kepada Pemprov, melainkan ke parpol.
"Dari Bawaslu mekanismenya tadi sudah mengingatkan para unsur yang mewakili partai politik untuk kembali menyesuaikan aturan yang sudah ada," pungkasnya.
Makan Korban
Sebelumnya sepasang suami istri (pasutri) pengendara motor mengalami kecelakaan di Flyover Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Rabu (17/1/2024). Kejadian ini disebabkan bendera partai politik yang menghalangi pengendara motor hingga terjatuh.
Baca Juga: Yang Ditunggu-tunggu, Akhirnya Prabowo dan Anies Salaman di Panggung Antikorupsi
Peristiwa ini diketahui berdasarkan video yang diunggah oleh akun instagram @lensa_jaksel. Terlihat dalam rekaman pasutri paruh baya tersebut dalam kondisi tergeletak di jalan raya Flyover tersebut.
Kondisi sang istri terlihat mengalami pendarahan di bagian mulut dan kaki. Sementara sang suami kakinya terluka hingga jalannya pincang.
Beberapa pengendara juga terlihat menolong pasutri tersebut.
Dari video tersebut juga terlihat berbagai bendera dari beragam partai politik (parpol) berjejer di pagar pembatas Flyover Mampang. Bagian bendera masuk ke badan jalan jika tertiup angin.
"Kecelakaan gara-gara plang-plang ini nih. Plang-plang partai nih. Menghalangi jalan," ujar perekam video.
Berdasarkan keterangan video, pasutri korban bendera parpol ini langsung dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Arus lalu lintas sempat melambat karena kejadian ini.
Berita Terkait
-
Telah Makan Korban, Ganjar Pranowo Dukung Bendera Partai Hingga Spanduk Caleg Ditertibkan
-
Tiga Hari Sebelum Masa Tenang, KPU Bebaskan Capres Berkampanye Terakhir di Mana Saja
-
Alat Peraga Kampanye Bikin Celaka Bisa Dituntut?
-
Baliho Caleg Menelan Korban, Kemana Tindakan Hukum yang Membatasi Kampanye dengan APK?
-
Diminta Bongkar Sendiri Atribut Kampanye usai Makan Korban Kakek-Nenek, Begini Sindiran Telak Bawaslu DKI ke Parpol
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Cegah Kasus Keracunan MBG Berulang, BGN Wajibkan SPPG Punya Alat Ini
-
Detik-detik Jembatan Hongqi Hancur, Biaya Proyek Habiskan Dana Rp 21 M
-
Ortu Minta Prabowo Pulangkan Reynhard Sinaga, Apakah RI dan Inggris Punya Perjanjian Ekstradisi?
-
KPK Cecar Eks Direktur Kemenag Soal Pembagian Kuota Haji Hingga Penyediaan Layanan
-
DPRD DKI Desak Bau Menyengat di RDF Rorotan Segera Tuntas, Target Normal Beroperasi Desember
-
Film Jadi Mimbar Baru: Menag Dorong Dakwah Lewat Seni untuk Gen Milenial
-
Polisi Ungkap Kronologi Pemotor Tewas Terlindas JakLingko di Cilangkap
-
DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Digitalisasi Parkir untuk Hapus Pungli dan Kebocoran PAD
-
Digugat Praperadilan, KPK Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
-
Sempat Jadi Tontonan Warga! Mayat Pekerja Ditemukan Kaku di Bak Kontrol Pompa Air Patung Kuda Monas