Suara.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, meminta aparat dan pemerintah tidak membatasi ekspresi rakyat dalam menyuarakan hak pilih. Apalagi sampai bertindak represif dan melukai warga.
Hal itu disampaikan Ganjar menyikapi adanya aksi penganiayaan dialami warga yang membentangkan spanduk mendukung Ganjar saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, Selasa (30/1/2024)
Menurutnya, keberanian masyarakat untuk mengekspresikan hak pilihnya seharusnya dihargai dan tidak perlu ditanggapi apalagi sampai merasa tersinggung dan melakukan tindakan kekerasan.
Sikap terang-terangan masyarakat tersebut, lanjutnya, justru menjadi alarm bagi pemerintah dan seluruh peserta kontestasi Pemilu 2024 untuk tidak main-main dan menyalahgunakan kekuasaan termasuk menunggangi program bansos untuk kampanye terselubung, karena seluruh rakyat mengontrol.
"Menurut saya, keberanian-keberanian masyarakat yang muncul ini mustinya disadari betul oleh kita semua, oleh para politisi agar tidak bisa kita main-main, karena seluruh rakyat mengontrol. Termasuk bansos dan sebagainya, jangan disalah gunakan dan jangan ditunggangi politik, karena itu hak rakyat," kata Ganjar.
Ia pun mendorong masyarakat untuk tidak takut mengekspresikan hak pilih mereka karena dijamin dan dilindungi konstitusi.
Meski demikian, Ganjar mengingatkan agar para relawan dan pendukung paslon 3 Ganjar-Mahfud, untuk menyampaikan aspirasinya dengan sopan dan tidak melanggar aturan.
"Kalau ingin menyampaikan khususnya para pendukung Ganjar-Mahfud berikan secara sopan, secara baik, dan sampaikan saja. Tapi rasanya kalau hanya sekadar membentangkan spanduk begitu ya, enggak apa-apa lah biasa saja," katanya.
Ia menambahkan, menjadi pemerintah memang harus siap menerima risiko penolakan dari rakyat, baik lewat aksi demonstrasi bahkan ada yang sampai dimaki-maki. Hal itu, merupakan luapan ekspresi, sehingga tak perlu terbawa perasaan atau baper.
"Wong dulu saya juga jadi eksekutif dimaki-maki di depan umum, juga biasa kok. Itulah ekspresi rakyat. Mungkin karena ingin menyampaikan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya. Masa sih gitu aja baper?," ujarnya.
Sedangkan kepada aparat, Ganjar berpesan agar tetap tenang, tidak terpancing dengan aksi masyarakat dalam mengekspresikan pilihan politik mereka, apalagi sampai menggunakan kekerasan.
Ganjar juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, yang membantu warga yang diduga mengalami kekerasan dari aparat keamanan akibat membentangkan spanduk dukungan kepada Ganjar saat Jokowi sedang berkunjung ke Wonosari.
Endah menerangkan, kejadian tersebut berlangsung pada saat rangkaian kunjungan Presiden Jokowi ke peresmian Inpres Jalan Daerah Provinsi DIY di Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari.
"Kejadiannya itu pas Presiden ke Pasar (Argosari, Wonosari). Salah satu warga masyarakat menyampaikan ucapan selamat datang ke Presiden dengan spanduk dan menyampaikan aspirasinya bahwa yang bersangkutan memilih Ganjar.
"Selamat datang Pak Jokowi, tapi kami memilih Pak Ganjar'," tutur Endah.
Berita Terkait
-
Aria Bima PDIP Sedih: Masak Presiden yang Saya Usung 2014-2019 Ditugasi Bagi-bagi Sembako
-
Jokowi 'Lupakan' Risma Saat Bagi-bagi Bansos, Bahlil: Yang Bener Aja!
-
Curiga karena Tanpa Libatkan Mensos Risma, Aksi Jokowi Bagi-bagi Bansos Bikin Kubu Ganjar Cemas!
-
Pertanyakan Bansos Jokowi Tak Libatkan Mensos Risma, Hasto PDIP Ungkit Bulog Berstiker Prabowo-Gibran
-
Sri Mulyani Tegaskan Penyalur Bantuan Kemensos dan Bapanas, Sumbernya APBN!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting