Suara.com - Sejumlah tokoh nasional yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau JK di kediamannya di kawasan Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2024).
Pantauan Suara.com, sejumlah anggota GNB mulai berdatangan sekitar pukul 09.50 WIB. Terpantau anak Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid tiba di lokasi mengenakan baju berwarna ungu.
Tak berselang lama, istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid pun menyusul. Kedatangan Sinta disambut langsung oleh JK dan istri.
Sebelum Alissa dan Sinta tiba di lokasi, sudah datang pula anggota GNB lainnya seperti Omi Nurcholis Madjid, Gomar Gultom, Komarudin Hidayat, Makarim Wibisono serta Romo Ignatius Kardinal Suharyo.
JK beserta anggota GNB kemudian menggelar pertemuan tertutup di area ruang tamu. Hingga saat ini pertemuan tersebut masih berlangsung.
Sebelumnya, GNB telah menggelar pertemuan dengan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Minggu (14/1/2024) di kediaman SBY di kawasan Cikeas, Bogor.
Dalam pertemuan itu, dari GNB diwakili Sinta Nuriyah, Komarudin Hidayat, Omi Komaria Nurcholish Madjid, KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, Lukman Hakim Saifuddin, Erry Riyana Hardjapamekas, Pendeta Jacky Manuputty, serta Alissa Wahid.
Setidaknya ada 5 hal yang dibahas dan didiskusikan dalam pertemuan tersebut. Yang pertama, GNB meyakini bahwa para pendiri bangsa ingin nilai-nilai luhur dilanjutkan oleh tokoh penerus saat ini.
GNB merasa tokoh bangsa masa ini memiliki cita-cita yang sama agar transisi kepemimpinan lewat Pemilu 2024 berjalan adil dan damai.
Baca Juga: Prabowo Klaim Dapat Support Jadi Presiden, Keluarga Gus Dur Dukung Siapa?
Yang kedua, GNB mengaku mendapat pengalaman yang berharga usai berbincang dengan SBY. Menurut mereka, SBY akan memfasilitasi transisi kepemimpinan melalui Pemilu.
"Kami memiliki pandangan yang sejalan bahwa pemilu merupakan rangkaian dari perjalanan penting dan menentukan kehidupan bangsa dan negara, namun bukan pemberhentian terakhir," tulis GND dalam keterangan resminya.
Selanjutnya, GNB menilai SBY memiliki harapan yang sama yakni transisi kepemimpinan ini akan dijadikan momentum untuk menjaga martabat Indonesia.
"Setiap calon pemimpin perlu membimbing pendukungnya agar tetap menjaga semangat kebangsaan dan tidak terjebak pada semangat sesaat atau sekelompok saja," jelas GNB.
Yang keempat, GNB juga mengaku memiliki kesamaan dengan SBY bahwa pemimpin negara harus berlaku adil dan mengedepankan kepentingan masyarakat.
Terakhir, GNB dan SBY bersepakat transisi kepemimpinan Indonesia harus berada dalam koridor demokrasi.
Berita Terkait
-
Kiky Saputri Bicara Pentingnya Pilpres Satu Putaran, Putri Gus Dur: Ini Cara Pandang Bahaya Sekali
-
Prabowo Klaim Dapat Support Jadi Presiden, Keluarga Gus Dur Dukung Siapa?
-
Pernah Memijit dan Merasa Didukung jadi Presiden, Begini Sejarah Hubungan Prabowo dengan Gus Dur
-
Mundur dari Pertamina, Ahok Pernah Diramal Gus Dur Jadi Presiden Indonesia
-
Prabowo Klaim Dapat Dukungan Besar dari Tiga Presiden Jokowi, SBY, dan Gus Dur
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas
-
Habiburokhman: Polisi Harus Usut Soal Hasutan Aksi Rusuh Pakai Bahan Peledak 10 Desember
-
Gerindra Soal Wacana Pemecatan Bupati Aceh Selatan: Kita Serah ke DPRD
-
Mensos Akui Masih Ada Daerah Terisolasi di Sumatra, Tapi Pasokan Logistik Mulai Teratasi