Suara.com - Situasi civitas akademika Unversitas Jenderal Soedirman atau Unsoed Purwokerto menghangat menjelang Pemilu 2024.
Unsoed terpecah dua kubu yakni Rektor Prof Akhmad Sodiq dan Poetra Laskar Soedirman terkait dengan kinerja Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Akhmad Sodiq blak-blakan memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi karena banyak berjasa bagi bangsa.
Baca Juga:
Ada Sosok Ini Yang Punya Pengaruh Besar, Prabowo-Gibran Semakin Kuat di Bogor
Menurutnya, Jokowi berperan besar dalam memajukan Indonesia hingga mengenalkan sampai ke kancah internasional.
"Di bawah kepemimpinan beliau, bangsa Indonesia mampu melakukan lompatan kemajuan di berbagai bidang utamanya pembangunan infrastruktur dan menjaga stabilitas ekonomi dan berhasil melewati masa-masa sulit periode pandemi Covid-19," kata Akhmad Sodiq beberapa waktu lalu.
Namun pernyataan berbeda justru terlontar dari Poetra Laskar Soedirman yang dipimpin Prof DR Hibnu Nugroho SH MH.
Baca Juga: Media AS: Tolak IKN, Anies Bakal Lawan Prabowo di Putaran Kedua
Poetra Laskar Soedirman yang terdiri dari para guru besar, dosen, staf, mahasiswa hingga alumni Unsoed Purwokerto mengkritisi sikap Presiden Jokowi menjelang Pilpres 2024 di depan Patung Kuda Unsoed Purwokerto, Selasa (7/2/2024).
Baca Juga:
Selvi Ananda dan Gibran Makan Sepiring Berdua: Duduknya Mantu Jokowi Anggun Banget
Viral SBY Makan Mie Instan, Auranya Curi Perhatian: Ditinggal Ibu Ani, Seperti Tak Semangat
Setidaknya, ada delapan point yang mereka suarakan. Mendesak Presiden Republik Indonesia untuk bersikap sebagai pemimpin yang mengayomi, meneladani, melindungi.
Presiden Jokowi juga harus mengutamakan kepentingan negara, di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.
"Laskar Poetra Soedirman tidak tinggal diam dengan kondisi saat ini. Keresahan saat ini, krisis keteladanan, krisis moralitas, kemudian penegakan hukum dalam tanda petik tidak maksimal," kata Hibnu Nugroho alam video di channel Youtube Satelit TV.
Baca Juga:
Bak Lautan Merah, Momen Ganjar Pranowo Dikepung Para Pendukungnya di Manggarai
Hibnu menyampaikan, mereka berkumpul dalam rangka mengingatkan pemerintah, agar untuk tetap pada koridor. Sehingga rakyat tenang dan pangan murah.
"Kami ingin mengembalikan nilai moralitas dan keteladanan menjaga demokrasi Indonesia. Kejahatan akan menang, bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa," ungkap dia.
Menurut Hibnu, adanya pernyataan sikap dari elemen-elemen Unsoed, bakal memperbaiki citra lembaga.
"Alhamdulillah setelah adanya statemen ini, sentimen dari negatif menjadi positif," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu