Suara.com - Demak menjadi salah satu daerah yang kerap mengalami banjir. Terbaru, pada Februari 2024 ini, Demak mengalami banjir yang cukup parah. Tidak kali ini saja, setidaknya ada 3 peristiwa banjir Demak paling parah sepanjang sejarah kabupaten ini.
1. Banjir 2024
Pada Februari 2024 ini, banjir bandang di Demak dipicu karena hujan dengan intensitas tinggi yang terus menerus turun di wilayah hulu. Tingginya debit air membuat sedikitnya sepuluh tanggul di wilayah Kabupaten Demak jebol.
Tidak menjadi hal yang aneh jika air meluber hingga ke area jalan dan pemukiman warga di tujuh kecamatan di kabupaten ini. Salah satu yang mengalami banjir paling parah adalah Kecamatan Karanganyar. Ketinggian air di area ini mencapai 2,5 meter.
Tidak hanya ketinggian air yang cukup mengkhawatirkan, arus air yang ada pada banjir kali ini juga terbilang deras. Upaya evakuasi warga juga berjalan lambat karena kombinasi dua hal ini, meski petugas terkait telah berupaya maksimal.
2. Mei 2023
Banjir juga terjadi pada Mei 2023 lalu. Pada tahun lalu, banjir yang dialami Demak adalah banjir rob dan menggenangi beberapa desa di sedikitnya empat kecamatan di pesisir pantai utara Demak. Selain pemukiman, rob juga merendam sebagian jalan Pantura Demak-Semarang.
Banjir rob diakibatkan oleh adanya fase bulan baru, yang membuat air laut mengalami pasang yang lebih tinggi dari biasanya. Karena tidak memiliki upaya pencegahan yang matang di kala itu, rob tidak dapat dihindari dan harus menimbulkan sejumlah kerugian.
Seperti yang Anda ketahui, jalur Pantura adalah salah satu jalur krusial untuk distribusi logistik seluruh pulau Jawa. Tidak heran jika selain kerugian materiil akibat distribusi terhambat, kerusakan juga dialami cukup banyak bangunan.
Baca Juga: Akulturasi Budaya Islam, Jawa, dan Hindu dalam Misteri Hilangnya Luwur Sunan
3. Desember 2022
Tidak lama sebelum banjir rob pada Mei 2023 lalu, banjir juga terjadi di bulan Desember 2022. banjir ini disebabkan oleh hujan lebat dengan intensitas tinggi sejak 30 Desember 2022, sehingga membuat beberapa daerah di sekitar Demak dilanda banjir.
Di Kecamatan Sayung dilaporkan ketinggian air mencapai satu meter lebih. Meski sudah terbilang cukup tinggi, namun pihak berwajib mengatakan banjir ini sebenarnya tidak terlalu parah dan masih dapat diatasi seiring berjalannya waktu.
Keparahan banjir sebenarnya bukan terletak pada ketinggian airnya, namun wilayah yang ikut terdampak. Hal ini karena dapat dikatakan hampir di setiap kecamatan terjadi banjir, sehingga cukup mengganggu aktivitas warga.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Detik-Detik Menegangkan Sahdan Terseret Arus Bersama Rumahnya saat Banjir Bandang di Sumbawa
-
Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Diterjang Banjir Bandang, 5 Orang Tewas
-
Terjun Langsung Temui Korban Banjir Grobogan, Ganjar Beri Instruksi Khusus untuk Pendukung
-
Nyaris Terseret Arus, Ini Detik-detik Petugas BPBD Berjibaku Selamatkan Teman di Banjir Grobogan
-
Akulturasi Budaya Islam, Jawa, dan Hindu dalam Misteri Hilangnya Luwur Sunan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Pramono Ungkap Asal Usul Harimau Titipannya di Ragunan: Namanya Raja, Pakan Bayar Sendiri
-
Babak Akhir Perkara Korupsi ASDP, Pleidoi Ira Puspadewi Seret Nama Erick Thohir Jelang Sidang Vonis
-
Meski Anggap Sah-sah Saja TNI Bantu Ketahanan Pangan, Legislator PDIP Beri Catatan Kritis
-
Angka Kekerasan Anak Tak Kunjung Turun, Menteri PPPA Soroti Minimnya Komunikasi di Keluarga
-
Gen Z dan Masyarakat Adat Ngamuk, Kepung KTT Iklim COP30 di Brasil: Apa Alasannya?
-
Siapkan Aturan Baru, Roblox Bakal Deteksi Usia Pengguna dengan Teknologi Kamera
-
Negara Dinilai Tak Peka karena Masih Dipajaki, Lyan: Pesangon Itu Uang Bertahan Hidup di Masa Senja
-
Cara BNPT Perkuat Perlindungan Khusus Anak Korban Terorisme
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat