Suara.com - Seorang pria dengan usia diperkirakan melebihin 50 tahun terlihat tidak mampu mengendalikan dirinya. Dia terlihat mengeluarkan kata-kata di bawah alam kesadarannya.
Kondisi pria tersebut disebut tengah mengalami kondisi depresi atau stres akibat gagal dalam pencalonan diri sebagai calon legislatif atau caleg. Apa yang dialami pria ini pun kemudian terekam sebuah video yang kemudian viral di media sosial yang diceritakan sebagai caleg depresi.
Di video yang belum diketahui lokasi, nama pria tersebut serta kebenaran penyebab sang pria ngamuk ini terlihat bagaimana ia tidak bisa dikendalikan.
Dengan berdandan kemeja putih rapi disertai jas dan peci, sang pria ini mengigau jika ingin terus berkeliling kampungnya. Suara seorang pria di video tersebut mengungkapkan jika pria tersebut tengah mengalami depresi akibat gagal dalam Pemilihan Legislatif (Pileg).
"Dari mana bapak pakai baju dinas, kasian ini anak dan istri, pak," ujar pria tersebut.
Namun tampak juga dua wanita yang disebutkan merupakan anak dan istrinya yang berusaha menenangkan.
"Mau masuk ke kantor, mau masuk ke kantor, saya sudah dewan," ujar sang pria deengan suara meninggi.
"Dilantik di kantor ini," ujar pria itu.
Namun apa yang disampaikan pria dibantah wanita di samping kirinya. Sang wanita mengungkapkan jika keberadaannya bukan berada di kantor Dewan melainkan di rumah.
Baca Juga: Diduga Stres Gagal Jadi Caleg, Pria Ini 'Halu' Pakai Jas Setiap Hari
"Ini di rumah," ujar sang wanita.
Kemudian pria ini tampak tersadar dan memeluk wanita di hadapannya.
Meski kebenaran apakah sumber suara tersebut berasal dari sang pria, namun video ini banyak dikomentari netizen.
"kadang gw mikir alesan mereka pada ngebet jadi caleg tu apasih? mau korup atau gmnz," ujar netizen mengomentari.
Berita Terkait
-
Diduga Stres Gagal Jadi Caleg, Pria Ini 'Halu' Pakai Jas Setiap Hari
-
Cerita Suhartono Obati Caleg Stres: Kalah di Pemilu, Uang Habis Ditinggal Anak-Istri
-
Opie Kumis Jadi Tempat Curhat Caleg Stres yang Kalah di Pemilu 2024
-
40 Orang Diduga Caleg Stres! Real Count Tak Berpihak, Mimpi Politik Kandas
-
Menilik Fenomena Caleg Stres, Sudah Jor-Joran Tapi Malah Ajur
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?