Suara.com - Upaya rekonsiliasi yang ditawarkan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto tampaknya tidak akan diterima oleh Ganjar Pranowo. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengungkapkan jika tidak mau bergabung ke dalam kabinet nantinya.
Pernyataan Ganjar ini kemudian viral di media sosial. Di video yang viral tersebut tampak Ganjar ditanya mengenai kemungkinan untuk bergabung ke Pemerintahan yang terbentuk nantinya.
Tanpa mendahului hasil penetapan KPU, Ganjar ditanya peluang untuk masuk ke dalam susunan kabinet nantinya.
"Kalau seadainya, ini bicara seadainya, masuk kabinet siap?, ujar pembawa acara. Mendapatkan jabatan tersebut, Ganjar pun kemudian memastikan tidak ada masuk kabinet meski siapapun pemenangnya.
Baca Juga:
Cucu Presiden dan Anak Cawapres, Tas Sekolah Jan Ethes Jadi Omongan Gegara Beda Sendiri
Cak Imin Tiba-tiba Minta Maaf atas Keseluruhan Kesalahan, Ada Apa?
"Ya tidak (tidak mau)," ujar Ganjar yang kemudian ditanya alasannya.
"Menghormati mereka yang menang! Kami memberikan keleluasaan tersebt kepada pemenang dan timnya, itu jauh kami memberikan hormat," sambung Ganjar.
Baca Juga: Jumlah Suaranya Kerap Diungkit jadi Baterai HP, Ganjar Pranowo Tetap Bahagia, Ini Buktinya
Kemudian ayah Alam ini ditanya jika ajakan masuk kabinet ialah bentuk rekonsiliasi demi kedamaian.
"Jangan kemudian diartikan, tidak di dalam pemerintahan tidak akan damai. saya khawatir jika semuanya berada di dalam pemerintahan. Pasti semuanya akan bercerita jika ini semuanya ialah Mbahnya oligarki," sambung Ganjar.
Ia pun ingin mengajarkan kepada publik, jika menjadi capres dan cawapres itu tidak sedang mencari pekerjaan namun lebih kepada amanah yang bebannya jauh lebih besar.
Tag
Berita Terkait
-
Kini Gagal Bantu Ayah Menangkan Pilpres 2024, Alam Ganjar Langsung Siap-siap Lakukan Ini
-
Jumlah Suaranya Kerap Diungkit jadi Baterai HP, Ganjar Pranowo Tetap Bahagia, Ini Buktinya
-
Cuma Dapat 16 Persen, Ini 5 Blunder Ganjar yang Bikin Suaranya 'Lowbat'
-
Kabar Terkini Harun Masiku, Eks Kader PDIP Buronan Kasus Korupsi
-
Rekapitulasi Nasional, Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Kompak Cecar Masalah Sirekap KPU
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO