Suara.com - Politisi Gerindra Dedi Mulyadi akhinya klarifikasi soal pernyataan kontroversilanya yang bikin heboh publik. Dedi sebelumnya menyindir orang-orang yang ribut karena harga beras mahal.
Dedi juga menyamakan harga beras dengan skincare dan rokok. Dedi menganggap banyak orang ribut karena harga beras mahal saat ini namun tidak bereaksi jika harga skincare dan rokok mengalami kenaikan.
Pada unggahan video akun Instagram, Dedi mengaku menerima dengan banyaknya kritik pedas kepada dirinya. Menurut Dedi, kritik kepada dirinya sangat bagus dalam membangun wacana berpikir agar bisa saling introspeksi diri.
Baca juga:
Dalam penjelasannya, Dedi kemudian menjelaskan soal kondisi kaum tani di saat harga beras murah. Menurut Dedi, saat harga beras murah para petani justru mengalami kondisi yang tidak mengenakkan.
"Selama itu mereka (petani) menerima apapun yang menjadi keputusan negara dan keputusan pasar. Setiap harga beras naik, maka impor datang bertubi-tubi," ucapnya seperti dikutip, Jumat (1/3).
"Petani mengalami penderitaan, importir mengalami lonjakan kekayaan," tambahnya.
Baca juga:
Menurut Dedi, saat terjadi impor beras akan muncul oknum-oknum nakal yang mendapatkan keuntungan lebih dari kebijakan tersebut. Kondisi ini makin merugikan para kaum tani.
Baca Juga: Cak Imin Sentil Harga Beras Naik Tapi Tak Untungkan Petani
Lebih lanjut kata Dedi bahwa petani itu tidak mendapat keuntungan apapun dari apa yang dia lakukan setiap hari di sawah. Faktanya di lapangan kata Dedi, bahwa biaya produksi melebihi hasil produksi.
Secara keseluruhan, klarifikasi Dedi Mulyadi lebih fokus kepada kebijakan negara agar bisa dapat menguntungkan petani dan masyarakat. Dedi mengatakan bahwa ke depannya mereka yang hidup susah harus mendapat perlindungan dari negara berupa intensif mendapatkan beras murah seperti saat ini.
"Hitungannya begini, jika satu keluarga membutuhkan 30 kg beras, maka negara yang sediakan 30 kg beras itu. Jika negara tidak mampu, setengahnya dibantuk dalam bentuk bantuan beras untuk warga dalam setiap bulan," ujarnya.
Pada unggahan lain di akun IG miliknya itu, Dedi juga sempat unggah video saat dirinya tengah berada di kebun jagung. Di caption unggahan video itu, Dedi mengatakan bahwa harga beras tidak akan turun jika hanya berteriak di sosial media.
"Karena harga beras tidak akan turun dengan cara berteriak di sosial media. Padi itu dan bahan pangan lainnya tumbuh di tanah, bukan di akun sosmed," tulis eks bupati Purwakarta itu.
Berita Terkait
-
Cak Imin Sentil Harga Beras Naik Tapi Tak Untungkan Petani
-
Muhaimin Heran Harga Beras Mahal Tapi Tidak Untungkan Petani, Sebut Ada yang Harus Dibenahi
-
Harga Beras Mahal, Bulog Sebut Gara-gara Orang Jerman Kini Makan Nasi Ketimbang Roti
-
Warga Buton dan Baubau Menjerit, Harga Beras Tembus Rp 800 Ribu Per Karung
-
Geram Lihat Dedi Mulyadi, Said Didu Mau Kirim Nasi Aking Lauk Skincare: Bisa Dapat Alamatnya?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal