Suara.com - Wakil ketua umum PPP Amir Uskara menegaskan bahwa partainya tak mempedulikan soal lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2024. Amir mengatakan bahwa pihaknya hanya mempersoalkan perihal suara PPP yang hilang di data sirekap KPU RI.
Amir menjelaskan bahwa pihaknya memiliki data yang tunjukkan terjadi dugaan penggelembungan suara di sejumlah daerah. Menurut Amir, dari data internal PPP, dugaan penggelembungan suara terjadi cukup banyak.
Politisi PPP itu lanjut menjelaskan di saat yang bersamaan pihaknya menemukan bahwa suara partainya mengalami kehilangan suara dengan jumlah sangat banyak.
"Sebenarnya yang kita soroti bukan suara PSI-nya, tapi suara PPP. Saya kasih informasi, tanggal 27 Februari kemarin dari 8 pagi hingga 12 malam, suara PPP hilang sampai 45 ribu di saat pertambahan TPS hampir 2000," ucap Amir Uskara, seperti dikutip Selasa (5/3).
"Ini artinya kami melihat kok ada TPS yang minus. Sejak kapan ada TPS minus? Data kami sangat banyak yang kurang," tambah Amir.
Ia menegaskan di internal PPP sudah memiliki data-data dari daerah bahwa partainya memiliki potensi besar untuk bisa lolos ke ambang batas parlemen.
Di kondisi saat ini saat suara PPP banyak yang hilang, Amir Muskara tegaskan bahwa pihaknya tentu saja akan protes dan berteriak. Ia mengatakan tak peduli dengan perolehan suara PSI yang naik cukup signifikan, tapi ditegaskan olehnya jangan ganggu suara PPP.
"Potensi lolos kami sangat besar, kami di kisaran angka 4,3 sampai 4,7 persen. Tapi sekali lagi bahwa saat suara kami yang terganggu, tentu saja kami berteriak dong," ungkapnya.
"Saya tidak melihat PSI. PSI mau naik berapa pun gak masalah, tapi jangan ganggu kami gitu lho," tambah Amir Uskara.
Baca Juga: Gaduh Suara PSI Meroket, Ahmad Sahroni: Mana Nih Mahasiswa, Kok Gak Ada Suaranya?
Saat didesak apakah suara PPP yang pindah ke PSI, diakui oleh Amir Uskara, data yang didapat seperti itu.
"Kemarin ada beberapa, kemarin pak (Achmad) Baidowi juga sudah sampaikan memang ada di beberapa daerah, suara PPP malah yang pindah ke (PSI)," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan, Achmad Baidowi mengkritisi penghitungan suara PPP di Sirekap yang justru mengalami penurunan. Padahal jumlah TPS yang masuk bertambah.
Secara logika, menurut Awiek, seharusnya suara PPP juga bertambah seiring bertambahnya jumlah TPS yang dihitung. Tetapi, dilihat awal Maret, perolehan Suara PPP justru berkurang dibanding pada akhir Februari.
"Ya terkait dengan data Sirekap KPU memang terjadi anomali, khususnya di suara PPP. Contoh pada tanggal 28 Februari, itu suara PPP dalam posisi 3 juta 58 ribu sekian. Tapi hari ini itu 3 juta 40 ribu sekian. Karena kemarin sempat turun dari 3 juta 58 ribu menjadi 3 juta 20 ribu sekian, baru naik, naik, naik," tutur Baidowi kepada wartawan, Minggu (3/3/2024).
"Nah sementara jumlah TPS yang masuk itu bertambah. Kan harusnya jumlah suaranya bertambah, bukan berkurang," kata Baidowi.
Berita Terkait
-
Gaduh Suara PSI Meroket, Ahmad Sahroni: Mana Nih Mahasiswa, Kok Gak Ada Suaranya?
-
Ngeri! Reka Ulang 33 Adegan, Devara Putri Cs Nikmati Nasi Liwet Usai Bunuh Indriana Dewi
-
Akui Sudah Terima Informasi Dugaan Penggelembungan Suara PSI, Bawaslu Ambil Langkah Ini
-
Suara PSI Melonjak, Andy Budiman: Hasil Survei Litbang Media Terkemuka Kami Tembus 4,4 Persen
-
Janji Manis Devara Putri, Caleg Partai Garuda yang Jadi Otak Pembunuhan Indriana Dewi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!