Suara.com - Merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang disusun oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI), awal puasa Ramadan 2024 jatuh pada 12 Maret 2024 dan berakhir pada 9 April 2024.
Momen bulan puasa jadi saat paling dinanti oleh umat Muslim. Banyak kenangan bagi umat muslim saat datang bulan Ramadan, apalagi disaat sudah beranjak dewasa. Hal itu juga yang dirasakan oleh Anies Baswedan.
Capres nomor urut 1 itu sempat mengungkapkan masa kecilnya saat menyambut kedatangan bulan puasa. Anies mengatakan bahwa ia kecil sangat senang dengan datangnya bulan Ramadan.
Menurut Anies di momen itu, ia bisa bebas bermain sampai malam hari. Kata Anies, saat kecil dirinya akan selalu keluar rumah dalam keadaan rapi namun pas pulang sudah berantakan.
"Di bulan puasa, kita dapat izin main di malam hari," tulis Anies pada unggahan akun Instagram pribadinya beberapa waktu lalu.
"Anak-anak selalu semangat. Sarung, peci dan baju terlihat rapi saat datang. Saat akan pulang: banyak yang berantakan. Peci miring, gulungan sarungnya longgar, bahkan sebagian sudah melorot," tambah Anies.
Anies lanjut mengatakan hal itu berbeda jika anak-anak perempuan yang kenakan mukena. Mereka akan tetap rapi dan tertib saat salat tarawih.
Nah, soal salat tarawih di masa kecil, Anies pun memiliki kenangan tersendiri. Menurutnya, rekan-rekan seusianya sangat bersemangat saat melaksanakan salat tarawih.
Anies lalu menceritakan rekan-rekan seusianya sangat hafal bacaan imam, maka beramai-ramai mereka akan ikut melafalkan dengan lantang seakan mau tunjukkan bahwa mereka juga hafal bacaan surah imam masjid.
Baca Juga: Real Count KPU: Anies-Cak Imin 24,49%, Prabowo-Gibran 58,82%, Ganjar-Mahfud 16,68%
"Imamnya kolektif. Anak-anak memang unik: posisi makmum tapi semangatnya imam. Tiada lagi suara anak yang mengikuti bacaan imam," kata Anies Baswedan.
Berita Terkait
-
Real Count KPU: Anies-Cak Imin 24,49%, Prabowo-Gibran 58,82%, Ganjar-Mahfud 16,68%
-
Sajian Makan Siang di Rumah Anies Baswedan, Pendukung Dimanjakan Menu Tak Biasa: Makasih Abah
-
Parah! Menteri Israel Minta 'Hapuskan' Bulan Suci Ramadan
-
Dokter Tifa Rela Dukung Anies hingga 2039, Netizen: Mari Bersama Lantik Anies Jadi Presiden Kayak Bung Karno!
-
Sambut Ramadan, PNM Peduli Gelar Santunan bagi Anak Yatim secara Serentak di Seluruh Cabang di Indonesia
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu