Suara.com - Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla (JK) membantah wacana bergulirnya hak angket terkait dugaan kecurangan di Pemilu 2024 masuk angin. Menurut Jusuf Kalla ada dua hal yang harus dilihat dari wacana hak angket.
Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa bergulirnya hak angket itu semata karena ada dugaan kecurangan sebelum hari pencoblosan 14 Februari 2024 dan saat rekapitulasi suara.
"Hanya ada kecurigaan (kecurangan Pemilu 2024), kalau sebelumnya banyak faktanya. Bagi kita bukan soal menang atau kalah, tapi jangan proses ini bisa jadi kebiasaan di pemilu-pemilu yang akan datang," ungkap JK saat menjadi bintang tamu di acara ROSI Kompas TV, Sabtu (9/3).
Baca juga:
JK kemudian diminta pendapatnya perihal sidang paripurna DPR RI yang kemarin ternyata tidak gegap gempita seperti awal hak angket pertama digulirkan oleh capres 03 pada 19 Februari 2024.
Menurut JK ada dua hal yang harus dilihat dari wacana hak angket Pemilu 2024. Pertama kata JK, proses hak angket itu sendiri.
"Hak angket itu kan tidak seperti yang diharap masyarakat ramai. Bahwa langsung bergema. Hak angket itu kan diusulkan dulu. Diusulkan oleh minimal 25 anggota (DPR), ini kan menuju ke situ," ucap JK.
JK kemudian menyebut bahwa dalam proses pengusulan hak anget itu terjadi dinamika politik, yakni pembicaraan antara partai pendukung hak angket.
Baca juga:
Baca Juga: Rekapitulasi Nasional KPU: PDIP Berjaya di Yogyakarta, Dibuntuti Golkar dan Gerindra
"Sekarang kah atau setelah tanggal 20? Siapa tahu tiba-tiba yang menang katakanlah calon 03 atau 01. Jadi buat apa hak angket kan," sambung JK.
Rosianna Silalahi lantas menyoroti hal itu karena timbul kecurigaan bagi pendukung 02 bahwa hak angket digulirkan bagi paslon yang tidak siap kalah.
"Saya kira semua calon itu harus siap menang dan siap kalah. Tidak mungkin tiga-tiga menangkan. Tapi yang jadi masalah, sebagian besar yah. Jangan presepsinya seperti itu. Ini masalah bangsa yang besar dan bahaya, apabila proses pemilu seperti itu terus berlangsung,"
"Kedua, sebenarnya ini untuk mengklarifikasi. Jadi bagi saya, angket itu baik untuk ketiga-tiganya. Baik untuk 02, 01, ataupun 03. Supaya kalau 02 menang, dia ada klarifikasi bahwa dia menang tanpa masalah. Jadi dukungan kepada masyarakat penuh," jelas JK.
Baca juga:
"Jika tidak (ada hak angket), ini akan terus lanjut demo ke demo. Kapan akhirnya? Karena itulah bawa masalah ini bukan ke jalanan tapi ke DPR. Itu lebih terhormat bangsa ini," sambungnya.
Berita Terkait
-
Rekapitulasi Nasional KPU: PDIP Berjaya di Yogyakarta, Dibuntuti Golkar dan Gerindra
-
Ahok Kembali Koar-koar: Bicara Kecurangan Pemilu, Ungkit Ayat dan Mayat
-
Diungkap AHY, Demokrat Tegas Menolak Hak Angket Pilpres 2024 Karena Alasan Ini
-
Pemenang Pilpres 2024 Belum Ditetapkan, Foto Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Siap Dijual
-
Mahfud Akui Dengar Perolehan Suaranya Dikunci 17 Persen, Jansen Demokrat: Ampun Bisa Percaya Juga Ternyata
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Video Massa Demo Diduga Geruduk Rumah Presiden Nepal, Foto Wajahnya Langsung Dilempar ke Lantai
-
Pusat Pemerintahan Nepal Resmi Kosong Usai Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Teror Perampok Duren Sawit: Todong Nenek dengan Senpi, 2 Pelaku Diringkus, Polisi Buru Sisanya
-
Kasus Ojol Tewas di Makassar: Yusril Beri Ultimatum Polda Sulsel, Ada Apa?
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!