Suara.com - Founder lembaga survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi sangat yakin Anies Baswedan sudah mengakui kekalahannya di Pilpres 2024.
Hanya saja memang hingga kini Anies Baswedan belum mau mengatakan bahwa dirinya bersama Muhaimin Iskandar sudah kalah dalam pertarungan Pilpres 2024.
Apakah ini karena Anies Baswedan tidak percaya hasil quick count atau hitung cepat beberapa lembaga survei?
Baca Juga:
Diungkap Mahfud MD, Begini Respon Ganjar Usai Dilaporkan ke KPK
Sesumbar Airlangga Sebut Jokowi Nyaman Di Golkar: Lihat Saja Iklan-iklan
Burhanuddin Muhtadi mengatakan, hasil quick count bukan sesuatu yang main-main karena fungsi utamanya adalah mendeteksi kecurangan.
"Kalau ternyata hasil pemilunya itu sama antara KPU dengan hasil quick count harusnya ga ada lagi pertanyaan dari para calon," ujar Burhanuddin dikutip dari Youtube Arya Sinulingga.
Burhan mengaku heran terhadap pihak-pihak yang masih mempertanyakan hasil quick count padahal sudah terbukti selama beberapa tahun pelaksanaan Pemilu.
Baca Juga: Hasil Pleno KPU: Suara Prabowo Di Sultra Tembus 1,1 Juta, Anies-Ganjar Tak Sampai Separuhnya
Burhan mengatakan, sudah menggelar quick count sejak tahun 2004. Kala itu lembaganya bekerja sama dengan salah satu stasiun televisi nasional.
Di tahun 2004 itu, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, banyak yang curiga dan cenderung tidak percaya terhadap hasil quick count.
Biasanya Burhan mengatakan, pihak yang tidak percaya adalah pihak yang kalah. Di masa itu, lembaga survei Burhan sudah berani mengumumkan bahwa pemenang Pilpres 2004 adalah SBY dengan perolehan suara lebih dari 60 persen beberapa jam setelah pencoblosan.
"Dan saat itu ada kecurigaan, ketidakpercayaan, kebetulan yang tidak percaya biasanya yang kalah dan waktu itu wajar karena baru pertama kali tahun 2004," tuturnya.
Namun jika ketidakpercayaan terhadap quick count itu muncul di tahun 2024, Burhan mengaku heran. Sebab kata dia hasil quick count sudah terbukti benar tidak hanya di level nasional tapi juga Pilkada.
Burhan lebih merasa heran jika yang tidak percaya terhadap hasil quick count adalah calon presiden atau calon wakil presiden yang justru tahu seperti apa mekanisme quick count.
Berita Terkait
-
Hasil Pleno KPU: Suara Prabowo Di Sultra Tembus 1,1 Juta, Anies-Ganjar Tak Sampai Separuhnya
-
Beredar Video Sorak Sorai 'Anies Presiden' dan 'Gus Imin Wapres', Masih Ngarep?
-
Taklukkan Dua Rivalnya di Pilpres, Prabowo-Gibran Unggul di Kalimantan Barat
-
Dikritik Habis Gegara Lem Aibon, Respons Anies ke Media Tak Terduga
-
Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin Keok, Prabowo-Gibran Menang Telak di Bangka Belitung!
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya
-
DPR Apresiasi Peta Jalan Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat, Negara Diminta Buka Tabir Kebenaran
-
Anggaran Fantastis Belasan Triliun Rupiah Digelontorkan untuk Guru Keagamaan di 2026
-
WALHI Kritik Rencana Prabowo Tanam Sawit dan Tebu di Papua: Tak Punya Hati dan Empati!
-
7 Fakta Ganjil Kebakaran Ruko Terra Drone: Izin Lolos Tanpa Tangga Darurat?
-
Fakta Baru Kebakaran Ruko Terra Drone: Pemilik Lepas Tangan, Perawatan Rutin Nihil