Suara.com - Bulan Ramadan 1445 H sudah tiba, seluruh umat muslim pun melaksanakan kegiatan di bulan suci ini dengan penuh kegembiraan. Namun bagaimana dengan muslim di Palestina yang saat ini masih berperang dengan Israel?.
Beberapa waktu belakangan muncul video aktivitas korban perang Palestina yang tetap menggelar salat tarawih menjelang puasa Ramadan. Potret para warga Palestina tersebut tetap menggelar salat tarawih, meski di sekitar bangunan tempat tinggalnya yang hancur.
Mengutip Twitter atau X @tanyakanrl, Senin (11/3/2024), sejumlah muslim Palestina tengah melaksanakan salat tarawih. Bukan di masjid yang nyaman seperti yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia ketika beribadah.
"Malam Ramadan di Gaza telah dimulai, dan mereka mengawali salat tarawih di sekitar reruntuhan masjid yang hancur di bom Israel," tulis akun tersebut.
Terlihat sejumlah warga berbaris membentuk saf panjang dan melaksanakan salat. Beberapa bangunan runtuh juga terekam kamera.
Momen tersebut mendapat reaksi dari para netizen. Tak sedikit yang memberikan doa, dan tak sedikit yang mengecam Israel karena tindakannya yang brutal terhadap warga Palestina. Terlepas dari itu, para warga Palestina dianggap memiliki keimanan yang kuat.
"Iman tak akan tergoyahkan walau kalian runtuhkan masjid dan rumah kami," ujar salah satu netizen mengikuti suara hati para korban perang.
"Lindungi mereka di manapun dan kapanpun, ya Allah," doa salah satu netizen.
"Allah dan semesta bersama kalian. Beribadahlah dengan tenang. Semoga mereka yang merenggut ketenangan kalian dalam beribadah, diadili segera," kata lainnya.
Seperti diketahui, perang Palestina-Israel menewaskan hampir ratusan ribu orang. Meski pihak Israel juga melaporkan ada korban, namun jumlah kematian warga Palestina lebih banyak.
Tak sedikit, anak kecil yang meninggal dalam serangan yang dilancarkan Israel.
Memasuki Ramadan, memang intensitas perang berkurang untuk saat ini. Namun tak menutup kemungkinan terjadi letusan kecil yang bisa jadi membuat besar gesekan dua negara tersebut dalam menguasai tanah yang diklaim miliknya.
Berita Terkait
-
Suasana di SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Perang Dagang Makin Panas! Amerika Serikat Resmi Larang Chip Nvidia ke China
-
Unai Emery Puas Aston Villa Hancurkan Klub Israel Maccabi Tel Aviv
-
Guncang Masjid saat Jumatan, Tim Gegana Turun Tangan Usut Ledakan di SMAN 72 Jakut
-
Raffi Ahmad Beli Tas Hermes Ivan Gunawan Seharga Rp500 Juta untuk Bangun Masjid di Jepang
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional