Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata meminta pemerintah membuat aturan yang melarang pembagian bantuan sosial atau bansos jelang Pilkada 2024.
Terkait itu, Irjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir buka suara. Dia menyebut permintaan Alex itu akan mereka rumuskan dalam bentuk imbauan kepada pemerintah daerah.
"Jadi imbauan-imbauan akan kami lakukan ya, untuk mengingatkan kembali teman-teman di daerah, seperti yang pak pimpinan KPK sampaikan (ada aturan larangan bansos jelang Pilkada)," kata Tohir usai koordinasi nasional pemberantasan korupsi pemerintah daerah dan peluncuran Monitoring Center for Prevention (MCP) 2024 di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Untuk aturan yang lebih mengikat, Tomsi menyatakan itu berkaitan dengan peraturan daerah, dan kewenangannya berada di pemerintah daerah.
"Berkaitan dengan peraturan daerah, itu kepala daerah dan DPRD yang membuatnya, kalau kami di pusat kan ada proses yang panjang," ujarnya.
Alex dalam sambutannya masih dalam agenda MCP 2024, menyoroti peningkatan anggaran untuk bantuan sosial atau bansos jelang Pilkada.
"Ini erat kaitannya dengan penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2024. Dan kita ketahui menjelang Pilkada atau ya tahun pemilihan kepala daerah, coba bapak ibu cek apakah ada anggaran hibah atau bansos yang naik? Cek, bandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Alex.
Alex berharap ada aturan yang dibuat untuk melarang pembagian bansos menjelang Pilkada.
"Saya sih berharap ada perda atau apapun tadi, yang melarang penyaluran bansos dua bulan atau tiga bulan sebelum Pilkada," kata Alex.
Baca Juga: Mensos Risma Nangis di DPR, Disebut Korban Presiden Rakus dan Haus Kekuasaan
"Coba upayakan bapak ibu sekalian, Pak sekjen, Pak inspektur. Jangan ada penyaluran bansos sebelum Pilkada. Kalau mau serius ya sekarang boleh atau setelah Pilkada," Alex menambahkan.
Dia pun memaparkan temuan survei KPK terkait perilaku pemilih. Disebutnya masyarakat memberikan menjatuhkan pilihannya ke kandidat tertentu masih dipengaruhi oleh uang.
"Bahwa preferensi masyarakat memilih calon anggota DPR atau pimpinan daerah atau negara yang pertama-tama apa bapak ibu sekalian? Faktor uang. Itu. Itu dari survei kami di KPK," katanya.
Berita Terkait
-
Beda Sikap Menkeu Sri Mulyani vs Mensos Risma saat Dicecar DPR
-
Nyoblos Masih Dipengaruhi Uang, KPK: Jangan Ada Pembagian Bansos Jelang Pilkada
-
Dinasti Jokowi Makin Moncer? Usai Tokoh Nasional, Kahiyang Ayu Juga Digadang-gadang Ikut Pilkada
-
Mensos Risma Nangis di DPR, Disebut Korban Presiden Rakus dan Haus Kekuasaan
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Terungkap! Kopda FH, Oknum TNI Jadi Otak Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Motifnya Segepok Uang
-
Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis', Buntut Undang Pembela Genosida Israel?
-
Pengamat: Prabowo Pimpin Langsung Komisi Reformasi Polri Agar Hasilnya Tak Mandul
-
Mendagri Tito Ingatkan Pemda Serius Identifikasi Kemiskinan: Bansos Harus Tepat Sasaran
-
Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Nakes di Bromo Tewaskan 8 Orang, Ini Daftar Korbannya
-
FSUI Ungkap Banyak Imam Masjid di Jakarta Belum Fasih Baca Al-Qur'an
-
Kematian Mahasiswa Unnes Penuh Kejanggalan, LPSK Turun Tangan Kantongi Bukti CCTV
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
-
Mabes TNI Batal Laporkan Ferry Irwandi, Pilih Dialog Demi Jaga Persatuan
-
Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit, Kejagung Periksa Putri Jusuf Hamka