Suara.com - Petugas gabungan memasang bronjong atau tumpukan batu kali di Hek kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur untuk menangani limpasan air atau banjir di daerah itu.
"Limpasan air sudah dapat diatasi oleh turap darurat memakai bronjong," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Isnawa menjelaskan, Hek tersebut sebelumnya jebol lantaran kenaikan debit air yang sangat deras saat hujan.
Air limpasan masuk ke kawasan itu mulai pukul 03.15 WIB dan sejak pukul 08.00 WIB sudah mulai surut.
Lalu, petugas gabungan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, membantu pengaturan lalu lintas, hingga menolong pengendara yang terjatuh.
Adapun sejumlah perangkat yang tergabung yakni BPBD DKI Jakarta, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur, Polsek Kramat Jati dan Koramil Kramat Jati.
Lalu, Kecamatan Kramat Jati, Kelurahan Kramat Jati, Kelurahan Tengah, Kelurahan Dukuh, Kelurahan Rambutan, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Satpol PP, Kansar Jakarta dan pramuka.
Hingga pukul 09.00 WIB, BPBD DKI mencatat satu ruas jalan di Jalan Raya Bogor KM 19 (HEK), Kramat Jati, Jakarta Timur dan dua RT di Tanjung Barat banjirnya sudah surut.
"Dampak banjir HEK sudah surut dan ditangani petugas," ujar Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang.
Baca Juga: Kali Ciliwung Meluap, Tanggul di Hek Kramat Jati Jebol
Puluhan RT Kebanjiran
Selain itu, tercatat pula 28 rukun tetangga (RT) dari 30.772 RT yang mengalami banjir meliputi tujuh RT di Jakarta Selatan.
Tujuh RT itu yakni tiga RT di kawasan Rawa Jati dengan ketinggian air 40 sentimeter (cm) karena luapan Kali Ciliwung dan empat RT di kawasan Pejaten Timur dengan ketinggian air 80 cm dengan penyebab serupa.
Banjir juga melanda 21 RT di Jakarta Timur yakni 10 RT di kawasan Kampung Melayu dengan ketinggian air 50 hingga 100 cm yang penyebabnya karena luapan Kali Ciliwung.
Luapan Kali Ciliwung juga menyebabkan banjir di satu RT di kawasan Balekambang (100 cm), lima RT di Cawang (150-200 cm) dan satu RT di kawasan Cililitan (130 cm) serta empat RT di Bidara Cina (130 cm).
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?