Suara.com - Pasangan capres-cawapres terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menyiapkan tim hukum untuk menghadapi gugatan Pilpres 2024 oleh paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Tak main-main, tim hukum Prabowo-Gibran terdiri dari beberapa pengacara kondang. Sebut saja Hotman Paris, Otto Hasibuan hingga OC Kaligis.
Tim Hukum Prabowo-Gibran yang mentereng itu pun dikomentari pegiat media sosial Dokter Tia. Menurutnya, hal itu justru menandakan bahwa Anies merupakan orang Indonesia paling mahal di dunia, sehingga hanya bisa dilawan dengan kumpulan pengacara spek dewa.
Tak sampai di situ, Dokter Tifa juga menuding Presiden Jokowi berusaha mencegah kemenangan Anies dengan jor-joran membagikan bansos ratusan triliun.
"Manusia Indonesia paling mahal sedunia namanya Anies Baswedan. Untuk menghambatnya jadi Presiden, kalian garong uang negara Rp 400 triliun buat bansos," tulis Dokter Tifa dalam cuitannya seperti dikutip Suara.com, Rabu (27/3/2024).
"Sekarang untuk melawan dia (Anies) di MK (Mahkamah Konstitusi) kalian pakai ratusan pengacara kondang! Harus uang rakyat juga yang bayar semua pengacara ini?" pungkas loyalis Anies Baswedan ini.
Cuitan Dokter Tifa yang menyoroti tim hukum Prabowo-Gibran ramai menuai atensi warganet. Cuitannya itu sudah dibaca 133 ribu kali dan mendapatkan 6 ribu tanda suka.
Warganet juga membanjiri kolom komentar Dokter Tifa dengan beragam pendapat.
"Top lah Abah Anies tuh," puji warganet.
"Selain manusia paling mahal, ada yang lebih istimewa lagi. (Anies) satu-satunya orang yang paling ditakuti kalau terpilih jadi RI1. Oleh karena itulah bagi yang sangat ketakutan, melakukan upaya secara TSM dengan menghalakan segala cara untuk menggagalkan (Anies) terpilih sebagai RI 1," komentar warganet.
Baca Juga: Anies Usai Sidang Sengketa Pilpres: Indonesia Di Persimpangan Jalan, Kami Titip Ke MK
"Betul, Anies tidak punya apa-apa, tapi Anies punya yang punya kuasa di dunia dan di akhirat Allah SWT. Kalian telah mengeluarkan dana Rp 497 triliun untuk menjegal Anies, segala cara dilakukan, Anies pemimpin termahal saat ini," puji lainnya.
"Boleh itu semua pengacara dipakai tapi jangan pake duit APBN. Uang masyarakat yang harusnya menikmati kemudahan dan kemurahan segala hal di bumi Indonesia, dipakai hanya untuk kelompok mereka," kritik warganet.
Berita Terkait
-
Anies Usai Sidang Sengketa Pilpres: Indonesia Di Persimpangan Jalan, Kami Titip Ke MK
-
Sebut Timnas AMIN Berapi-api di Sidang Sengketa Pilpres, Yusril: Tapi Terlalu Banyak Asumsi
-
Tuding Gugatan Kubu AMIN di MK Cuma Penggiringan Opini, Otto Hasibuan: Tak Dipersoalkan Kesalahan Paslon 02
-
Tawa Renyah Anies-Cak Imin Saat Sapa Hotman Paris di Ruang Sidang MK
-
Seret Nama Luhut, Bahlil hingga Erick Thohir, Kubu AMIN: Jokowi Kerahkan Para Menteri buat Menangkan Prabowo-Gibran
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Pecah Bintang! Ade Safri yang Jerat Eks Ketua KPK Firli Bahuri Tersangka Kini Jabat Dirtipideksus
-
Komisi VI DPR Sepakat Hapus Status Kementerian BUMN, Kini Jadi Badan Pengaturan
-
Viral! Pelajar SMA di Jaktim Ditahan Polda Metro Jaya, Tulis Surat Minta Bantuan Hukum
-
Gubernur Bobby Nasution Pastikan Perbaikan Jalan Rusak Labura-Toba Mulai Dikerjakan Tahun Ini
-
KPK Bongkar Korupsi Kuota Haji: Biro Travel Bermasalah Tersebar di Seluruh Indonesia
-
Bye-Bye Pungli! Makassar Siapkan Skema Parkir Bayar Sekali Gratis Setahun
-
Sebut Kewenangan Menag dalam Pembagian Kuota Haji Tak Melawan Hukum, Pakar Beri Penjelasan
-
Pemukulan Karyawan Zaskia Adya Mecca, Pelaku Ternyata Anggota TNI: Kini Diproses Denpom
-
Kementerian BUMN Dihapus, Diganti Lembaga Baru Setingkat Menteri?
-
Belum Periksa RK usai 200 Hari Rumah Digeledah, KPK Pilih Fokus Korek Ucapan Lisa Mariana, Mengapa?