Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana, mengaku menerima kekalahan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. William sudah ikhlas dengan penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
William merupakan kader PSI yang berbeda pilihan dengan anggota lainnya. Sebab, PSI dalam Pilpres sudah menyatakan sikap mendukung Prabowo-Gibran.
"Kita kan sudah melihat lah hasil Pemilunya. Bahwa pemenangnya Pak Prabowo, Pak Ganjar kalah, Pak Anies kalah. Saya kira sekarang saatnya ikhlas lah. Ikhlas menerima hasil, saya kira kalah menang itu biasa," ujar William kepada wartawan, Rabu (27/3/2024).
Kendati demikian, William menghormati langkah kubu Ganjar yang mengajukan gugatan hasil Pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Begitu juga dengan rencana partai-partai menggulirkan hak angket di DPR RI.
"Kalau beliau mau mengajukan melalui partainya hak angket kita hormati, kalau mau maju di MK juga kami hormati. Jadi saya kira kita kembali membangun bangsa lah," ucapnya.
"Kalah menang biasa dan kita harus ikhlas berpolitik ini," jelasnya menambahkan.
Ia sendiri mencontohkan partainya yang gagal lolos ke Senayan lantaran tak memenuhi ambang batas minimal 4 persen suara alias Parliamentary Thershold (PT).
PArtai yang diketuai Kaesang Pangarep kata William, menerima hasil rekapitulasi KPU dan belum berencana menggugat ke MK.
"Kita juga menerima hasil itu dengan lapang dada. Kita tidak ke MK, belum ada wacana itu. Jadi kekalahan itu hal biasa, yang penting adalah bagaimana kita terus berjuang. Kami PSI juga akan terus berjuang sampai 2029," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi