Suara.com - Sosok pengacara yang satu ini, Hotman Paris tengah menjadi perbincangan di media sosial tweet. Dia diperbicncangkan setelah sejumlah pernyataan saat menanggapi kasus gugatan sengketa Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Kekinian Hotman Paris yang identik dengan gaya dandanan yang nyentrik sekaligus busana dengan warna yang mencolok, menjadi pengacara dari presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Dia masuk dalam sejumlah barisan pengacara yang membela pasangan calon atau paslon nomor 02 dalam sengketa di Pilpres 2024.
Meski banyak dipuji, namun tidak sedikit yang tidak menyukai argumentasinya yang cenderung kadang menyindir. Misalnya ia sempat menyatakan jika gugatan Pilpres 01 dan 03 ialah cengeng.
Baca Juga:
Gagal Kembali ke Senayan, Kris Dayanti Bisa Santai Seumur Hidup dengan Uang Pensiun Segini
Mantan Pelatih Timnas Myanmar: Naturalisasi Indonesia Tidak Lebih Baik dari Pemain Vietnam
Namun di balik kesuksesannya menjadi pengacara ternama dan sekarang menjadi pengacara Presiden terpilih. Hotman Paris ternyata pernah menjadi pegawai atau bagian dari kantor pengacara OC Kaligis.
Hal ini diceritakan Hotman Paris di sebuah video yang kemudian banyak dibagikan ulang di media sosial TikTok. Hotman menceritakan jika ia pernah digaji Rp250 ribu oleh OC Kaligis.
Baca Juga: Tim Hukum Prabowo-Gibran Tuding Balik Anies-Muhaimin Lakukan 36 Pelanggaran Pemilu
"Hotman bersama dengan mantan bos saya, Prof OC Kaligis, mantan bos," kata Hotman mengenalkan diri di video tersebut.
Ia pun kemudian melanjutkan dengan pengalamannya melamar di kantor OC Kaligis.
"Kamu tahu gak pada tahun 1982, saya ingin ke kantor OC Kaligis di kawasan Gelodok. Saya tanya-tanya di mana Gelodok," ungkap Hotman menerangkan.
Barulah Hotman membongkar penghasilan pertamanya saat menjadi pegawai OC Kaligis. "Kemudian saya di kantor, kemudian dtanya mau gaji berapa," ujar Hotman Paris.
Hotman pun kemudian mengakui jika gajinya hanya Rp 250 ribu. "Tapi saat itu, gaji segitu besar," aku Hotman kemudian.
Mendengar cerita Hotman, OC Kaligis pun membenarkan dan kemudian ia memuji Hotman sebagai murid yang cerdas dan kekinian sudah terkenal.
Berita Terkait
-
Tim Hukum Prabowo-Gibran Tuding Balik Anies-Muhaimin Lakukan 36 Pelanggaran Pemilu
-
Kubu Prabowo-Gibran Tuding Ada Pengerahan Pejabat untuk Dukung Anies atau Ganjar
-
Ingin KPI Lebih Melek Fashion, Ivan Gunawan Titip Pesan untuk Prabowo Subianto Lewat Nikita Mirzani
-
Ungkit Aksi Gus Miftah Bagi-bagi Duit, Kubu Prabowo di MK: Beliau Tak Pernah Tercatat jadi Tim Kampanye
-
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Prabowo Datang Paling Awal Sambut Jajaran Menteri
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang