Suara.com - Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak mengungkap penyebab amunisi kedaluwarsa tidak dapat langsung dibuang.
Menurutnya, pembuangan atau disposal amunisi kedaluwarsa itu harus melewati proses cukup panjang.
Baca Juga:
Punya Jet Pribadi Rp270 M, Suami Korup Rp271 T, Sandra Dewi Kaget Token Listrik Bisa Bunyi
Harvey Moeis Dibui Gegara Korup Rp270 T, Sandra Dewi Pernah Dapat Pesan Ini dari Ahok
Anak Rugikan Negara Rp271 Triliun, Ibu Harvey Moeis Buru-buru Lakukan Ini di Sosmed
Hal tersebut disampaikan Maruli terkait gudang amunisi Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (30/3/2024) malam meledak.
Menurut informasi dari Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohammad Hasan, gudang nomor 6 yang meledak itu berisikan 160 ribu jenis amunisi kedaluwarsa.
"Proses disposal 'kan cukup panjang," kata Maruli di lokasi, Minggu (31/3/2024).
Baca Juga: Gudang yang Meledak Bukan Milik Yon Armed, Begini Klarifikasi Pangdam Jaya
Sebelum dibuang, amunisi yang sudah kedaluwarsa itu harus dicek terlebih dahulu menyesuaikan jumlah penerimaan awal di setiap satuan dengan yang dikembalikan.
"Kami cek lagi, benar tidak dikembalikan sebanyak itu (amunisi kedaluwarsanya)? Nanti kami lapor Mabes TNI dan Kemhan (Kementerian Pertahanan). Itu juga mungkin salah satu yang akan kami evaluasi," ungkapnya.
Bukan hanya itu, kata Maruli, sebelum dibuang, ada perlakuan khusus terhadap amunisi kedaluwarsa.
"Amunisi ini 'kan karena kami waktu mau menggunakan sudah disiapkan, dibuka dari pack-nya (kemasannya). Selama perjalanan tidak digunakan. Setelah dicek, tidak laik lagi setelah sekian tahun. Inilah yang akan kami rencana disposal," ungkapnya.
"Prosedurnya tadi yang ditanyakan, kami perlu cek lagi, betul tidak jumlahnya sekian? Betul enggak kondisinya sudah harus didisposal (dibuang)? Kami laporkan. Ada proses," sambung Maruli.
Maruli menyebut, amunisi kedaluwarsa tersebut akan disimpan baik selama sekian tahun.
Tag
Berita Terkait
-
Gudang Amunisi Meledak Bukan Kali Pertama Terjadi, Pengamat Militer: Penting Adanya Evaluasi Standar Keamanan
-
Total Ada 65 Ton Amunisi Terdampak Kebakaran Gudmurah Bogor
-
Permintaan Maaf KSAD Soal Insiden Ledakan Gudang Amunisi Gunung Putri
-
Gudang Amunisi TNI Meledak, Ganjar Pranowo Harap Segera Investigasi Menyeluruh
-
Jokowi Beri Instruksi ke Panglima TNI Pasca Peristiwa Gudang Amunisi Kodam Jaya Meledak
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India