Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata mengakui jumlah operasi tangkap tangan atau OTT KPK mengalami penurunan. Dia menyebut ada pembocoran informasi saat komisi antirasuah melakukan penyadapan dalam upaya tangkap tangan.
"Kalau dilihat dari kinerjanya, ya (menurun), tidak bermaksud membela diri. Ada loh, laporan tahunan KPK itu dari sisi penindakan enggak kurang loh dibanding periode pertama saya, kecuali dari OTT," kata Alex di gedung Merah Putih KPK dikutip Rabu (3/4/2024).
Padahal menurutnya, jumlah nomor telepon yang disadap dalam upaya OTT jumlah masih banyak. Disebut Alex, hal itu berkaitan dengan adanya pembocoran informasi.
Baca Juga:
- OTT KPK di Sidoarjo: Potong Dana Insentif 10-30 Persen Demi Kebutuhan Bupati dan Kepala BPPD
- KPK Bantah Persulit Penerbitan Surat Penangkapan Bupati Sidoarjo karena Isu Capres
"Dari OTT tidak kurang loh, nomor handphone yang kami sadap itu. Tapi kebocoran ada. Nah ini kan menjadi persoalan," kata Alex.
Diakuinya KPK sulit untuk melacak pihak yang berupaya menghalangi penegakan hukum tersebut.
"Dan sampai sekarang kebocoran informasi itu tidak pernah terungkap di KPK. Sulit itu dilakukan. siapa sih yg bocorkan nah itu sampai sekarang..,(belum diketahui)," ujarnya.
"Itu pun terjadi di periode pertama, saya dan sampai sekarang itu juga belum teratasi dengan baik siapa yang membocorkan. kalau kita akan melakukan OTT dan lain sebagainya," sambungnya.
Berita Terkait
-
Pimpinan KPK Ungkap Pejabat Korupsi untuk Persiapan Dana Pensiun
-
KPK Pastikan Tagih Tanggung Jawab Hukum Bupati Sidoarjo di Kasus Korupsi Dana Insentif ASN BPPD
-
Solusi Keliru! ICW Tolak Keras Isu Peleburan KPK dengan Ombudsman
-
KPK Ajak Masyarakat Tagih Janji Kampanye Prabowo Subianto Berantas Korupsi
-
Diduga Peras Saksi hingga Rp 3 Miliar, KPK Tengah Dalami LHKPN Eks Jaksa KPK
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?