Suara.com - Teheran mengirim pesan ke Amerika Serikat bahwa pihaknya akan merespons serangan Israel ke kedutaan besar Iran di Suriah pada awal bulan ini. Pesan Iran itu telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, yang sudah panas akibat Perang Israel - Hamas di Gaza.
Iran berjanji balasan itu akan terukur atau tidak berlebihan. Karenanya Amerika Serikat diminta untuk tidak ikut campur, demikian diwartakan Reuters Kamis (11/4/2024), mengutip keterangan sumber internal Iran. Iran juga mendesak AS untuk mendorong gencatan senjata di Gaza.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menyampaikan pesan rahasia itu kepada Amerika Serikat dalam kunjungan ke Oman pada Minggu (7/4/2024) lalu. Oman memang sering menjadi perantara Iran dan Amerika Serikat.
Juru bicara Gedung Putih enggan mengomentari soal pesan dari Iran tersebut. Tetapi AS sudah menekankan kepada Iran bahwa pihaknya tidak terlibat dalam serangan ke Kedutaan Iran di Suriah pada 1 April lalu. Serangan itu menewaskan 7 orang, termasuk 2 jenderal Garda Revolusi Iran.
Tetapi seorang sumber yang mengetahui seluk-beluk intelijen Amerika Serikat mengatakan bahwa Iran selama ini sudah sangat jelas menegaskan bahwa balasan terhadap Israel akan terkontrol dan akan menimbulkan eskalasi.
Iran juga sudah menegaskan akan membalas serangan Israel menggunakan beberapa proksinya di Timur Tengah.
Pesan yang dikirim Menlu Iran itu disebut menunjukkan bahwa Teheran sudah mempertimbangkan masak-masak balasannya ke Israel, sehingga Tel Aviv tidak berani melancarakan serangan serupa di masa depan.
Di saat yang sama Iran juga menghindari eskalasi militer yang bisa menyeret Amerika Serikat, sekutu kental Israel di Timur Tengah.
Sebelumnya pada Rabu (10/4/2024) pemimpin besar Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel "harus dihukum" karena telah melakukan serangan ke wilayah Iran.
Baca Juga: Media Asing Sebut Indonesia Diam-diam Jalin Kerja Sama Ekonomi dengan Israel Sejak 1993
Israel sendiri belum pernah mengakui atau membantah sebagai pihak di balik serangan ke Kedubes Iran di Damaskus. Tetapi Amerika Serikat mengatakan serangan itu dilakukan oleh Tel Aviv.
Berita Terkait
-
Solidaritas untuk Palestina, Massa Gelar Aksi di Depan Kedubes AS
-
14 Negara Setuju, AS Sendirian Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
-
Eric Cantona Desak FIFA dan UEFA Hukum Israel Seperti Rusia Terkait Konflik Politik Global
-
Gaza Diblokade, Warga Israel Geruduk Rumah Netanyahu: Akhiri Perang!
-
Ramai Seruan Boikot Timnas Israel Jelang Piala Dunia 2026
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional