Suara.com - Jagad media sosial dihebohkan dengan kondisi Pantai Teluk di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten yang kembali dipenuhi tumpukan sampah usai dibersihkan oleh Pandawara Group pada Mei 2023 silam.
Kondisi Pantai Teluk yang kembali dipenuhi oleh tumpukan sampah itu diketahui usai akun X @namdoyan mengunggah kondisi Pantai Teluk terbaru setelah hampir setahun dibersihkan Pandawara Grup.
"Masih inget ga pantai terkotor se Indonesia yg dulu pernah viral & pernah dibersihin sama Pandawara Group & Warga sekitar? Ya ini keadaannya sekarang.
Sabtu 20 April 2024," tulis @namdoyan.
Dari pantauan awak media di lokasi pada Senin (22/4/2024) sekitar pukul 17.30 WIB, kondisi tumpukan sampah di Pantai Teluk terlihat berada di belakang SPBU Nelayan sejauh hampir 100 meter ke arah lapangan Desa Teluk dengan beragam jenis sampah mulai dari plastik, kasur, kain-kain bekas, ban bekas hingga kayu.
Bahkan papan peringatan untuk tidak membuang sampah pun kondisinya sudah tak terpasang dan tampak tersandar ke dinding mesjid di lokasi tersebut.
Salah seorang warga setempat, Ading (54) mengaku kondisi Pantai Teluk sudah cukup lama kembali dipenuhi oleh sampah. Namun menurutnya, sampah-sampah tersebut dibawa oleh arus laut saat gelombang tinggi menghantam Pantai Teluk.
"Sudah lama begini, biasanya awal tahun akan datang sampah kiriman yang terbawa oleh air laut. Setiap angin datang sampai bulan lima, karena terbawa angin barat," kata Ading ditemui di Pantai Teluk, Senin (22/4/2024).
Diakui Ading, semenjak dibersihkan oleh Pandawara Group, kondisi Pantai Teluk sudah tak pernah lagi dibersihkan dan terkesan dibiarkan sehingga membuat sampah yang terbawa arus laut semakin menumpuk.
"Tahun lalu pernah (dibersihkan) saat sama Pandawara Group, setelah itu tidak ada lagi. Paling hanya warga sini yang bakar sampah semampunya. Kalau dari pemerintah itu tidak ada, dibiarkan saja, makanya sampahnya makin banyak," ujarnya.
Ia pun memastikan warga setempat sudah tidak membuang sampah ke pinggir Pantai Teluk lantaran sudah rutin membayar iuran untuk petugas kebersihan yang akan mengangkut sampah di rumah-rumah warga setiap seminggu dua kali.
"Enggak (buang ke pantai), sampah kami dibuang oleh petugas kebersihan yang datang setiap Rabu dan Sabtu, seminggu dua kali. Kami iuran Rp2.000 setiap sampah diambil. Jadi sampah ini murni terbawa angin dari sekitar, terbawa dari sekitar Labuan," kata Ading.
Meski mengaku tak terlalu terganggu dengan tumpukan sampah, namun Ading berharap pemerintah untuk lebih peduli dengan melakukan upaya-upaya agar Pantai Teluk bisa sepenuhnya bersih terus menerus sehingga bisa jadi obyek wisata baru di Kabupaten Pandeglang.
"Mau gimana lagi, kami sudah biasa, sampahnya juga tidak bau, tidak mengganggu kesehatan, paling sering nyangkut ke baling-baling perahu kalau saya mau melaut. Yah inginnya dibersihkan biar lebih enak dipandang, ingin bersih biar jadi tempat wisata kayak di tempat lain," ungkapnya.
Hal senada turut disampaikan Sekretaris Desa Teluk Saukatudin bila sampah yang kembali menumpuk di Pantai Teluk merupakan kiriman yang terbawa arus laut saat terjadi gelombang tinggi.
Diakuinya, kondisi Pantai Teluk sempat bersih total usai dibersihkan oleh Pandawara Group bersama seluruh elemen masyarakat, namun tak bertahan lama lantaran terjadi gelombang tinggi yang membawa tumpukan sampah dari laut ke pinggiran Pantai Teluk.
Berita Terkait
-
Volume Sampah TPA Jabon Melonjak Saat Musim Hujan
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
DPRD DKI Desak Bau Menyengat di RDF Rorotan Segera Tuntas, Target Normal Beroperasi Desember
-
Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi dengan Wajah Baru
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal