"Itu sampah dari arus laut, kalau dari pelelangan itu sampai ke Pantai Badakan sih sudah dibersihkan. Waktu itu yang membersihkan dari Dinas Lingkungan Hidup. Dan sudah pernah bersih total sama Pandawara dulu. Cuma itu sampah yang terbawa ombak pas gelombang tinggi, pas musim barat," kata Saukatudin.
Diakui Saukatudin, pihak Pemerintah Desa Teluk sudah melakukan upaya untuk membuat Pantai Teluk tetap bersih, namun cuaca buruk yang kerap menghantan wilayah pesisir Pantai Teluk membuat sampah kembali datang dan terus menumpuk.
"Kami istilahnya memerintahkan kepada RT dan RW agar sampah dari warga yang tinggal di pesisir Pantai Teluk itu dikumpulkan dan nanti diambil seminggu dua kali, udah ada ikhtiar itu. Tapi mau sebersih apapun, ketika rob dan ombak besar datang, tetap aja sampah mah datang ke darat," terangnya.
Untuk itu, ia pun berharap dibuatkan break water (pemecah gelombang) di sekitaran Pantai Teluk untuk mencegah aliran sampah dari laut terbawa ombak ke daratan Pantai Teluk.
"Harapan kami sebenarnya itu dibikin break water dari bibir pantai itu sejauh 1 kilometer, karena selama belum terbangun break water itu di Teluk sering terjadu banjir (rob) tahunan, dan setiap tahun juga kami akan selalu direpotkan dengan masalah sampah seperti ini," tuturnya.
Sebelumnya, Pantai Teluk di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten sempat mencuri perhatian usai dinobatkan sebagai pantai terkotor nomor 1 di Indonesia oleh Pandawara Group.
Pasalnya, saat itu seluruh permukaan daratan hingga pinggiran Pantai Teluk dipenuhi berbagai macam sampah mulai dari sampah rumah tangga hingga sampah plastik.
Pada Mei 2023, Pandawa Group melalui media sosialnya pun kemudian berinisiatif untuk mengajak para warga melakukan pembersihan sehingga berhasil menarik simpati berbagai elemen masyarakat dan pemerintah setempat untuk bergotong royong membersihkan puluhan ton sampah.
Alhasil, Pantai Teluk pun sempat mengalami perubahan drastis dari yang sebelumnya dipenuhi tumpukan sampah menjadi bersih.
Kontributor : Yandi Sofyan
Berita Terkait
-
Volume Sampah TPA Jabon Melonjak Saat Musim Hujan
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
DPRD DKI Desak Bau Menyengat di RDF Rorotan Segera Tuntas, Target Normal Beroperasi Desember
-
Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi dengan Wajah Baru
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan