Suara.com - Kasus pengeroyokan yang dilakukan sejumlah pengendara ojek pangkalan (opang) terhadap satu pria di sekitar Stasiun Manggarai, Jakarta viral di media sosial.
Diketahui pria yang berniat menjemput pacar perempuannya di stasiun setempat justru dihajar oleh sekelompok opang karena masalah sepele.
Melansir akun X, @Pai_C1, Rabu (22/5/2024) tampak sejumlah orang mengeroyok seorang pria bercelana pendek dengan kaus biru langit. Terdengar teriakan wanita yang bakal merekam kejadian tersebut.
"Aksi kekerasan yang diduga dilakukan bapak opang terhadap pemuda yang akan menjemput pacarnya," tulis caption video.
Perempuan yang ada di dalam video sempat melerai dan menjelaskan bahwa korban yang dikeroyok adalah pacarnya yang sudah diminta untuk menjemput.
Usut punya usut, peristiwa itu terpicu adanya kesalahpahaman antara pemuda dan para pengendara opang. Awalnya perempuan tersebut ditawari oleh opang untuk diantar ke tujuan rumahnya, namun perempuan tersebut mendiamkan karena sudah janjian dengan seseorang untuk menjemput.
"Saat teman prianya datang menjemput, satu opang bertanya, 'ngapain lu liat-liat?" tulis penjelasan yang dibagikan dalam video.
Pemuda pria yang merespon pertanyaan itu dengan menjelaskan perempuan tadi adalah pacarnya, dianggap sebagai penyulut emosi opang.
Muncullah adu mulut antara pengendara opang dan pria tersebut. Akhirnya terjadi baku hantam dan pengeroyokan pemuda tersebut di sekitar Stasiun Manggarai.
Viralnya video tersebut mendapat tanggapan dari netizen. Tak sedikit yang kesal dengan ulah opang tersebut yang justru mengeroyok si pria yang sudah menjelaskan dengan baik.
Baca Juga: Ketua RT Dan 3 Warga Tersangka Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah, Tiga Bilah Pisau Disita
"Opang enggak laku masih aja nongkrong enggak jelas. Lebih baik usaha yang lain yang lebih bermanfaat," kecam salah satu netizen.
"Jangan mau damai," kata lainnya.
"Ditunggu muka sedih, terus minta maaf di kantor polisi," kata netizen satunya.
"Giliran di kasusin nanti bilang minta maaf saya orang susah, tolong jangan dipenjarain, aduh-aduh," kata netizen lainnya mengingatkan jangan berakhir damai.
"Opang jangan maksa kalau penumpang enggak mau naik ya udah," ungkap lainnya.
Belum diketahui apakah kasus ini sudah dilaporkan oleh korban ke pihak berwajib atau tidak. Terlepas dari itu, peristiwa kesalahpahaman di beberapa wilayah memang kerap terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online