Suara.com - Polda Metro Jaya menjerat Deky Yanto (25), sebagai tersangka penjualan video porno anak melalui Telegram. Deky memulai aksi tersebut sejak bulan November 2022 silam.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadur Krimsus) Polda Metro Jaya, AKBP Hendri Umar mengatakan, sejak tahun 2022, Deky telah menjual sebanyak 2010 video porno anak.
Menurut Hendri, penjualan dilakukan melalui group Telegram yang dibuat oleh Deky. Total 105 grup yang dibuat oleh Deky, namun hanya 3 group yang aktif melakukan transaksi jual-belo.
"Dari tiga grup telegram tadi, dapat kami rincikan dari 2010 video ini, VVIP Bocil sudah ditransaksikan 916 video, di VVIP Bocil 1 itu 869 video, di Indobocil 2 225 video," jelas Hendri, di Polda Metro Jaya, Jumat (31/5/2024).
Hendri mengatakan, motif jual-beli video porno yang dilakukan oleh Deky akibat kebutuhan ekonomi. Dalam transaksi jual-beli video porno ini, Deky meraup cuan hingga ratusan juta.
Saat dilakukan pemeriksaan kepada Deky, Hendri menyebut tidak ada penyimpangan seksual yang melatarbelakangi perbuatan tersebut.
"Terkait pedofil, saya kira belum bisa menjustifikasi apakah ini proyek dari orang-orang pedofil karena memang harus melewati serangkaian pemeriksaan," jelas Hendri.
Video anak ini tidak hanya melibatkan pemain dari anak-anak Indonesia. Melainkan ada juga pemeran anak yang berasal dari luar negeri. Oleh sebab itu, pihaknya bakal berkoordinasi antara Divhubinter Polri dan kepolisian negara terkait.
"Ada yang berasal dari negara asing, ada beberapa, yaitu dari China, kemudian Taiwan, dari Singapura," ungkap Hendri.
Deky sendiri memperoleh video porno anak ini dari Twitter. Usai mengunduhnya, Deky kemudian memasarkannya kembali di group Telegram dengan harga Rp 100-300 ribu untuk setiap membernya tergantung jenis grupnya.
"Terdapat 398 pelanggan aktif per 29 Mei 2024," kata Hendri.
Berita Terkait
-
Bikin Grup 'VVIP Bocil' hingga 'LIVE BAR BAR' di Telegram, DY Raup Ratusan Juta Rupiah dari Video Porno Anak
-
Pria Asal Bekasi Jualan Video Porno Anak-anak di Telegram, DY Raup Untung dari Ratusan Pelanggan
-
Diduga Nyabu Depan Warkop di Jakarta Pusat, Tiga ASN Ternate Ditangkap Polda Metro Jaya
-
Video Viral Polisi Bongkar Kasus Gorengan Dicampur Bubuk Narkoba, Polda Metro Jaya: Hoaks
-
Tiga Pelaku Begal Casis Bintara Polri Ternyata Residivis, Bahkan Ada yang 5 Kali Dipenjara
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional