Suara.com - Dirtipnarkoba Bareskrim, Brigjen Mukti Juharsa berharap Royal Thai Police Thailand bisa membalas jasa Polri yang telah membantu meringkus buronan nomor satu negeri Gajah Putih itu.
Salah satu balas jasa yang diharapkan yakni membantu penangkapan gembong narkoba Fredy Pratama.
Fredy Pratama sampai saat ini masih berstatus buron usai diketahui bersembunyi di Thailand. Fredy juga kini turut dikejar Royal Thai Police karena kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Kita kan joint nih. Ada ubi ada talas. Ada Budi, ada balas lah. Kita juga minta demikian dong,” ujar Mukti di gedung Bareskrim Polri, Minggu (2/6/2024).
Menurut Mukti, Chaowalit memiliki nilai yang sama sebagai buronan kelas kakap. Ia berharap kepolisian Thailand bisa menganggap hal ini sebagai pertukaran setara.
“Dia kan gembong besar. Ya saling tukar aja. Barter. Itu yang kita inginkan," ujarnya.
Namun, saat ini pihak Polri juga masih melakukan berbagai upaya penangkapan Fredy Pratama. Ia juga sedang menelusuri hubungan antara Chaowalit dengan Fredy.
“Sudah ada dari Pak Hubinter yang akan diberangkatkan dengan Wadir Narkoba ke Thailand bersama rombongan untuk membicarakan lagi masalah pemulangan Fredy Pratama ke Indonesia. Mudah-mudahan berhasil ya,” pungkasnya.
Baca Juga: Diangkut Pesawat Khusus, Chaowalit Buronan Sadis Pembunuh Polisi Thailand Diekstradisi Selasa Depan
Diketahui, sejak operasi pemburuan jaringan narkoba Fredy Pratama dengan sandi 'Escobar Indonesia' terhitung mulai September 2023, Polri dan jajaran polda seluruh wilayah Indonesia sudah menangkap 60 tersangka narkoba jaringan Fredy Pratama di Indonesia.
Dari 60 tersangka itu, satu tersangka sudah tahap P-19 (pengembalian berkas dari JPU), 45 tersangka sudah tahap dua, dan 14 orang masih dalam proses.
Penyidik Polri, juga telah menyita aset tersangka jaringan Fredy Pratama mulai dari barang bukti narkoba, serta harta beda yang dimiliki dengan nominal Rp 432,20 miliar.
Berita Terkait
-
Diangkut Pesawat Khusus, Chaowalit Buronan Sadis Pembunuh Polisi Thailand Diekstradisi Selasa Depan
-
Chaowalit Buronan Kakap Thailand Dibantu 8 WNI Selama Kabur di Indonesia: Dari Cewek Teman Kencan hingga Sopir Taksol
-
Gara-gara Muka, Chaowalit Buronan Nomor 1 Thailand Pilih Kabur ke Indonesia Ketimbang India
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing