Suara.com - Beredar sebuah unggahan di platform YouTube pada 5 Juni 2024 mengenai klaim yang mengatakan telah terjadi tsunami di laut selatan, Kabupaten Pangandaran.
Faktanya, dilansir dari turnbackhoax.id isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai terjadinya tsunami di laut selatan Pangandaran.
Narator hanya membacakan ulang sebuah artikel berjudul “Peringatan Dini Gelombang Tinggi Perairan Selatan Termasuk Pangandaran, BMKG: Warga Pesisir Waspada” yang diterbitkan oleh Tribun Jabar.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi, terutama di laut selatan Pangandaran.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Kabupaten Cilacap, Nurmaya mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Selatan – Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 4 – 20 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 – 25 knot.
Tinggi gelombang mencapai 2,5 sampai 4 meter dan berpeluang terjadi di perairan selatan Sukabumi, Samudera Hindia Selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, Samudera Hindia Selatan Cianjur.
BMKG mengimbau perahu nelayan agar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. BMKG pun meminta kapal tongkang mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Nahkoda kapal ferry juga harus memperhatikan angin sekencang 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Adapun kapal besar, seperti kargo dan pesiar, disarankan mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Baca Juga: Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Dihentikan, Fakta Atau Hoax?
Narasi
Dalam judul tertulis “LAUT SELATAN TERJADI TSUNAMI PANGANDARAN TERJADI GELOMBANG DASYAT SMUA WARGA HISTERIS”
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai terjadinya tsunami di laut selatan Pangandaran.
Hasil Periksa Fakta
Faktanya isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai terjadinya tsunami di laut selatan Pangandaran. Sehingga bisa disimpulkan video tersebut hoax.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram