Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI fraksi PDIP, I Wayan Sudirta, mengeluhkan sulitnya komunikasi antara Komisi III dengan Mahkamah Agung (MA). Padahal, kata dia, sebagai anggota dewan perwakilan rakyat dirinya ingin menyampaikan adanya laporan mengenai masalah yang terjadi di Pengadilan.
Hal itu disampaikan Wayan dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI bersama Sekjen MK, Sekjen MA dan Sekjen KY di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Awalnya Wayan menyinggung jika Komisi III dengan MA merupakan mitra kerja. Dengan hal itu banyak hal yang bisa dibicarakan antara anggota DPR Komisi III dengan MA mengenai masalah yang ditemui di lapangan.
"Tapi, komunikasi selama ini setidaknya untuk pribadi saya, macet-cet luar biasa. Macet luar biasa. Tidak (bisa) menghubungi sekretaris, apalagi dirjen peradilan umum," kata Wayan.
Padahal, kata dia, pihaknya ingin melaporkan adanya kasus yang mendesak untuk bisa diselesaikan atau ditangani. Kasus tersebut ada di daerah pilih Wayan yakni Bali yaitu kasus Ketua Pengadilan Negari bermain perempuan.
"Padahal kasusnya mendesak. Misalnya, kami dari dapil Bali, tiba-tiba ada ketua pengadilan negeri bermain perempuan yang dimainkan itu hakim. Sampai bercerai," katanya.
"Pasti bapak enggak kaget karena sedang ditangani MA. Saya enggak mengada-ada Pak," sambungnya.
Ia menyadari MA pasti selalu melakukan perbaikan dalam internalnya. Namun ia mempertanyakan pengawasan hakim-hakim di lapangan berkaca dari kasus tersebut.
"Tapi di bawah ini kelihatannya memang tangan-tangan MA perlu diperkuat dengan anggaran yang ada. Misalnya pengawasan," ujarnya.
"Contoh yang baru saya sebut untuk dapil Bali, saya, ada ketua pengadilan yang mempermainkan hakim sampai bercerai. Saya berani ngomong karena udah ada pemeriksaan pak. Pertanyaannya, berani nggak MA mengambil tindakan tegas. Karena ini ditunggu masyarakat. Bagusnya ini kami berhasil mengendapkan tidak muncul di media. Tapi masyarkat terus mengadu ke kami. Kok enggak ada tindakan. Dan itu bukan sekali kejadian. Dan itu orang penting," sambungnya.
Wayan mengaku tak enak membongkar adanya kasus tersebut lantaran hal itu berasal dari daerah pilihnya di Bali. Namu hal tersebut meresahkan publik dan agar bisa cepat diselesaikan.
Lalu ada seseorang bertanya kepada Wayan kasus tersebut terjadi di Pengadilan Negeri mana. Wayan pun menjawab jika kasus tersebut terjadi di Pengadilan Negeri Denpasar Bali.
"PN Denpasar. Karena ditanya, saya harus berani bilang. Dan pak sekretaris pasti tahu kasus itu. Pasti tahu. Kalau enggak tahu nanti kita persoalkan itu. Karena itu menarik," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Murka Merasa Disepelekan, Habiburokhman Semprot Sekjen MK di DPR: Jangan Dianggap Rapat Cuma Formalitas Pak!
-
Aneh tapi Nyata! Pimpinan KPK Mendadak Tak Tahu soal Harun Masiku usai Sebut Bisa Ditangkap Pekan Ini
-
Cerita Kusnadi Staf Hasto PDIP Ikut Dicecar Penyidik KPK Rossa Purbo soal Harun Masiku: Kamu Orang Islam Jangan Bohong!
-
Serangan Balik Bertubi-tubi Hasto Kristiyanto, PDIP: Ada Kekuatan Lain di Belakang Penyidik KPK Rossa Purbo
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah