Suara.com - Ulah Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) Heru Setiawan bikin Pimpinan Komisi III DPR RI merasa naik pitam. Kemarahan itu meletup gara-gara Heru tidak menyiapkan materi saat saat Rapat Kerja bareng Komisi III di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Awalnya rapat sempat diskors salah satunya untuk memberikan kesempatan terhadap Sekjen MK mempersiapkan materi yang ingin disampaikan.
Namun situasi tak berubah. Suara-suara muncul agar Sekjen MK ditunda dulu menyampaikan materinya dan memberikan kesempatan kepada Sekjen Komisi Yudisial (KY) yang juga ada bersama mengikuti rapat.
Rapat pun dibuka kembali, Wakil Ketua Komisi III DPR RI fraksi Gerindra Habiburokhman lantas memperingatkan Sekjen MK tersebut agar melakukan intropeksi. Habiburokhman menegaskan, jika tiga hari sebelum rapat seharusnya materi sudah dipersiapkan.
"Pak izin. Mungkin kita sama-sama instrospeksi bapak-bapak. Dalam rapat di DPR, seharusnya memang mitra, memberikan bahan itu setidaknya tiga hari sebelum acara. Dan apa yang bapak-bapak bacakan selayaknya juga ada yang kami bahan pegang," kata Habiburokhman.
Ia pun meminta agar Sekjen MK tak menganggap rapat bersama Komisi III yang membahas anggaran ini dianggap enteng.
"Jadi jangan dianggap ini rapat sekadar formalitas pak. Bapak menjalankan tugas, kami di sini semua menjalankan tugas. Saya usul kalau enggak ada materi, ya enggak dilanjutkan dengan MK. Lanjut saja KY," tegas politisi Gerindra itu.
Kemudian Wakil Ketua Komisi III lainnya Pamgeran Khairul Saleh meminta Sekjen MK mempersiapkan materinya dulu. Sementara waktu diberikan kesempatan kepada Sekjen KY mempresentasikan materinya.
"Untuk MK biar disiapkan dulu pak ya. Bisa, nanti biar kita lanjutkan ke KY dulu. Silakan Sekjen KY. Jangan lebih dari 15 menit pak. Kalau materinya di sini, enggak usah diulang-ulang lagi," kata Pangeran.
Baca Juga: Jleb! Belum Ada Investor Asing di IKN, Mahfud MD: Cari Terus Mas Bahlil, Entah Sampai Kapan
Akhirnya rapat pun dilanjut dengan penyampaian materi dari Sekjen KY.
Berita Terkait
-
Dalih Kawal Proyek IKN, Komnas HAM Minta Tambah Anggaran Rp5 Miliar ke DPR
-
Jleb! Belum Ada Investor Asing di IKN, Mahfud MD: Cari Terus Mas Bahlil, Entah Sampai Kapan
-
Ngeluh di DPR, Pimpinan KPK Curhat Pejabat Setor LHKPN Asal-asalan: Aturannya Lemah, Gak Ada Sanksinya!
-
Minta Tambah Anggaran ke DPR Rp117 Miliar, Dalih KPK Mau Genjot Sejumlah Progam Ini Tahun Depan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra