Suara.com - Institusi Polri lagi-lagi tercoreng dengan ulah anggotanya. Belum lama publik digegerkan dengan aksi Polwan Briptu FN yang nekat membakar hidup-hidup suaminya yang juga polisi, Briptu RDW hingga tewas gegara main judi online, kini belasan anggota Polri di Medan terlibat kasus perampokan.
Imbas kasus itu, belasan anggota korps cokelat itu kini diburu karena melarikan diri. Nama-nama polisi yang masuk daftar pencarian orang alias DPO pun viral di media sosial. Penetapan DPO kepada belasan anggota polisi itu dikeluarkan oleh Polda Sumatra Utara (Sumut).
Salah satunya ikut dibagikan akun Instagram @kamerapengawas.id pada Rabu (19/6/2024).
Menurut narasi dari unggahan akun itu, belasan anggota polri ini terlibat perampokan bermodus jual-beli dengan cara pembayaran di tempat alias cash on delivery (COD) pada 2022 silam.
Tak cuma terancam dipecat karena melanggar kode etik, 15 personel Polrestabes Medan kini terancam dijerat pidana karena kasus tersebbut
"Melanggar kode etik dan dugaan pidana," demikian keterangan pengunggah, dikutip Rabu.
Disebutkan jika tiga dari belasan anggota Polri itu sudah ditangkap pada Oktober 2022 lalu.
Ketiganya yaitu Bripka Ari Galih Gumilang, Briptu Haris Kurnia Putra, dan Bripka Firman Bram Sidabutar. Buntut dari aksi itu, ketiganya juga sudah resmi dipecat tidak terhormat dari institusi Polri.
Berdasar unggahan akun tersebut, ebanyakan anggota Polri yang terlibat kasus perampokan itu masuk dalam golongan Bintara karena di antaranya berpangkat Aiptu (Ajun Inspektur Polisi Satu) Bripda (Brigadir Polisi Dua). Adapun nama-nama polisi yang terlibat kasus perampokan itu yakni:
- Bripka Sutrisno;
- Bripka Ari Galih;
- Aiptu Sutarso;
- Bripka Riswandi;
- Brigadir Afriyanto Maha;
- Brigadir Sapril;
- Brigadir Muhammad Ade Nugraha;
- Brigadir Jefri Suzaldi;
- Brigadir Eliot TM Silitonga;
- Brigadir Muladi;
- Brigadir Refandi;
- Briptu Haris K Putra;
- Bripda Erdi Kurniawan;
- Bripda Hasanuddin Sitohang;
- Brigadir Rudianto Ginting.
Berita Terkait
-
Ancam Korban Pakai Pistol Mainan, Perampok Toko Kosmetik di Bekasi Ditinggal Komplotannya saat Diciduk Warga
-
Sebelum Rampok Toko Jam Tangan Mewah, Tersangka HK Pantau Lokasi Dua Kali
-
Pengangguran Berat, HK Perampok Toko Jam Mewah di PIK Seharga Rp12,8 Miliar Gagal Kaya usai Diciduk Polisi
-
Aksi Heroik Bintang Lawan 6 Begal di Bekasi yang Mencoba Rampas Motornya
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Skandal Korupsi Haji, KPK Bongkar Proses Pencairan Dana Jemaah 2024
-
Aktor Preman Pensiun 'Encuy' Ditemukan Meninggal Dunia, Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Fathian: Lawan Monster Ungu Hanya Bisa dengan Bersatu
-
Geger Isu Prabowo Diisolasi Saat Demo Memanas, Nama Teddy Terseret dalam Pusaran Curiga Netizen
-
Belasan Pemuda Hendak Lempar Batu ke Gedung DPRD Blora, Sambo yang Pertama Ketangkap
-
Viral Pengusaha Dubai Ajak "Crazy Rich" Ahmad Sahroni Pindah: Sindiran Pedas untuk Indonesia?
-
Menhut Raja Juli Klaim Tak Kenal Azis Wellang, Greenpeace: Tidak Cukup untuk Menutup Persoalan Ini
-
Rocky Gerung Singgung Skenario Pengganti Gibran: Semua Tergantung PDIP
-
Keluarga Ungkap Penyebab Icang Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Pengamat Sarankan Prabowo Kumpulkan Menteri Pasca Kericuhan: Evaluasi Loyalitas, Jangan ABS