Suara.com - Agnez Mo baru-baru ini dilaporkan ke Polisi atas dugaan pelanggaran hak cipta. Hal ini pun kemudian menimbulkan pertanyaan, apa sanksi dan denda pelanggaran hak ciptaa? Simak ulasannya berikut ini.
Diberitakan bahwa penyanyi terkemuka Tanah Air Agnez Mo dilaporkan ke Bareskrim Polri. Pelaporan tersebut dilakukan oleh seorang pencipta lagu bernama Ari Bias pada Rabu (19/6/2024) atas dugaan pelanggaran hak cipta.
Menurut keterangan Minola Sebayan selaku Kuasa hukum Ari Bias menyebutkan bahwa laporan ini dilayangkan kliennya karena Agnez Mo membawakan lagu ciptaannya yang berjudul 'Bilang Saja' tanpa izin.
Mengenai pelanggaran Hak Cipta yang diduga dilakukan oleh Agnez Mo tertuang dalam pasal 113 UU No. 28 tahun 2014. Atas pelanggaran tersebut, Ari Bias pun diduga menderita kerugian materiel senilai Rp 500 juta di setiap konser.
Bicara mengenai hak cipta, mungkin masih ada yang belum mengetahui tentang sanksi dan denda bagi yang melakukan pelanggaran hak cipta. Nah untuk lebih jelasnya, simak berikut ini sanksi dan denda pelanggaran hak cipta yang dilansir dari berbagai sumber.
Sanksi Dan Denda Pelanggaran Hak Cipta
Diketahui bahwa Pelanggaran hak cipta termasuk bentuk tindak pidana yang mana pelakunya dapat terejar hukuman penjara serta sejumlah denda. Adapun fungsi hak cipta yaitu untuk melindungi karya ciptaannya.
Berdasarkan pasal 40 ayat (1) UUHC, hak cipta ini untuk melindungi suatu karya di bidang ilmu pengetahuan, seni, hingga sastra. Adapun salah satu karya yang berhak dilindungi yaitu lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks.
Lantas untuk pelanggar Hak Cipta ini apa sanski dan denda yang diberikan kepada pelaku pelanggar? Adapun sanksi dan denda bagi yang melakukan pelanggaran hak cipta yaitu tercantum dalam Pasal 112-119 UU HC dengan rincian sebagai berikut:
Baca Juga: Kasus Pelanggaran Royalti Kerap Terjadi, Ini Kata Piyu Padi
- Sanksi dan denda bagi yang sengaja menerbitkan salinan karya dan/atau mendistribusikan karya, maka dikenakkan hukuman pidana penjara selambatnya 4 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar.
- Sanski dan denda bagi yang melakukan pembajakan karya maka akan dikenakan hukuman pidana penjara selambatnya 10 tahun dan/atau denda paling banyaj Rp4 miliar.
- Sanksi dan denda bagi yang menerjemahkan/melakukan adaptasi/mengubah dan menggelar pertunjukan karya maka akan dikenakkan hukuman penjara selambatnya 3 tahun dan/atau denda maksimal Rp500 juta.
- Sanksi dan denda bagi yang melakukan pengumuman ciptaan maka akan dikenakan hukuman pidana penjara selambatnya 4 tahun dan/atau denda maksimal Rp1 miliar.
- Sanksi dan denda bagi yang melakukan komunikasi ciptaan maka akan dikenakkan hukuman pidana penjara selambatnya 3 tahun dan/atau denda maksimal Rp500 juta.
- Sanksi dan denda bagi yang menyewakan ciptaan demi tujuan komersial, maka dikenakan hukuman pidana penjara selambatnya 1 tahun dan/atau denda maksimal Rp100 juta.
Demikian ulasan mengenai sanksi dan denda pelanggaran hak cipta yang baru-baru ini sedang jadi perbincangan usai Agnez Mo dilaporkan ke polisi atas dugaan pelanggaran hak cipta.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
-
Kasus Pelanggaran Royalti Kerap Terjadi, Ini Kata Piyu Padi
-
Kronologi Agnez Mo Dilaporkan Ari Bias ke Polisi atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
-
Beda Pendidikan Agnez Mo dan Kris Dayanti, Adab Bayar Royalti Dibandingkan Pencipta Lagu
-
Beda Kekayaan Agnez Mo dan Kris Dayanti, Adab Bayar Royalti Jadi Omongan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini