Suara.com - Imbas adanya penertiban lapak pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (24/6/2024) kemarin membuat warga geram.
Bahkan, sebagian warga yang menjadi korban penertiban PKL Puncak Bogor memberikan ancaman keras pada Pilkada 2024 November mendatang.
Hal itu diungkapkan warga Kampung Naringgul, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, yang melayangkan ancaman untuk golput pada Pilkada Jabar maupun Pilkada Bogor.
Eti (34), salah satu pedagang yang menjadi korban penertiban lapak PKL di Puncak mengaku akan melakukan golput.
Kata dia juga, banyak warga yang bertekad tidak akan memilih satu calon Bupati pun karena merasa sakit hati, lantaran bangunan warung tempat usaha mereka dihancurkan.
“Saya tidak akan milih siapapun. Saya sakit hati. Waktu Pemilu kemarin banyak caleg yang datang meminta dukungan suara, tapi sekarang mana, tidak ada nongol. Hanya janji-janji doang,” katanya dikutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com.
Sambil menangis tersedu, Eti mengaku bingung untuk menghidupi keluarganya.
“Satu-satunya usaha saya hanya warung ini untuk membiayai keluarga. Tidak punya usaha lain. Mana sekarang anak-anak mau masuk sekolah lagi, semuanya sekolah. Coba dari mana biayanya,” ujar ibu berputra empat yang sehari-hari berjualan bakso ini.
Keluhan serupa dilontarkan Cicih (31 tahun). Sembari menggendong anak, ia dan anaknya tak henti-hentinya mengucurkan air mata menerima nasibnya.
Baca Juga: Iwan Setiawan dan Rudy Susmanto Bersatu, Pilkada Bogor Bakal Dimenangkan Partai Gerindra?
“Tak Sudi. Saya dan semua warga di sini tidak akan milih di Pilkada. Sama saja bohong,” tukasnya.
Menurut Cicih, dirinya bersama Eti dan sejumlah PKL lainnya sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di Kampung Naringgul.
“Orangtua saya dulu pegawai di PTPN Gunung Mas. Makanya diperbolehkan berdagang di lahan Gunung Mas. Setiap tahun juga kami bayar sewa ke Gunung Mas. Sekarang kalau dibongkar saya mau usaha apalagi. Pemerintah harus memberikan solusi terbaik untuk kami,” ungkapnya.
Padahal, kata Cicih, warungnya tidak berdiri di bibir jalan. “Parkiran luas, tidak mengganggu lalu lintas,” ucap dia.
Baik Eti maupun Cicih mengaku telah mendapatkan kios di Rest Area Gunung Mas. Mereka sebetulnya mau berjualan di Rest Area asalkan ramai pembelinya.
“Bukan kami menolak pindah ke Rest Area, tapi kami berapa kali pindah dan mencoba mengisi kios di sana. Tapi sepi. Seribu perak pun tidak ada pemasukan karena sepi pengunjung. Kalau sudah begitu darimana pemasukan kami. Sampai kapan pun kami tidak akan mau ke Rest Area kalau masih sepi,” tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
Terkini
-
Mahasiswa UNP Antusias Gali Potensi Mengikuti Digistar Telkom
-
Pelaku Sudah Ditangkap! Polisi Ungkap Motif Penembakan Pengacara di Lahan Kosong Tanah Abang
-
Bill Gates: Dunia Salah Arah Hadapi Krisis Iklim, Kenapa Demikian?
-
Pelaku Pengeroyokan dan Penembakan Pengacara WA di Tanah Abang Diciduk
-
Tarif Transjakarta Bakal Naik? Pemprov DKI Ungkap Fakta di Balik Murahnya Ongkos
-
Kemenag Tegaskan MBG Harus Halalan Toyyiban: Bersih, Suci, dan Menyehatkan
-
IESR Nilai SNDC Indonesia Tak Selaras dengan Ambisi Energi Terbarukan Prabowo, Kenapa?
-
Rusun Marunda Dirobohkan, Pemprov DKI Siap Bangun Ulang Hunian Modern untuk Warga Lama
-
Pembakaran Mahkota Cenderawasih Picu Kemarahan, Desak Aturan Khusus Meski Menhut Sudah Minta Maaf
-
Heboh Polisi Berpeci Catcalling Cewek Sepulang Pilates, Begini Pengakuan Korban!