Suara.com - Komedian Arie Kriting menyindir orang-orang uzur dan gagap tekonologi (gaptek) diberi kepercayaan mengurus masalah teknologi.
Dia mengusulkan agar orang yang bekerja secara langsung dengan teknologi diberi batasan usia.
"Untuk mengurusi hal-hal yang sifatnya berkaitan sama teknologi mungkin harus ada batasan usia sih. Gak boleh berusia lebih dari 40 tahun," cuitnya seperti dikutip pada Kamis (27/6/2025).
Bukan tanpa alasan Arie Kriting mengusulkan batasan usia pada orang-orang yang berurusan dengan teknologi. Tujuannya agar tak ada peluang bagi orang gaptek yang hanya suka sama jabatan.
"Biar gak ada peluang lolos itu orang-orang uzur gaptek yang cuma suka sama jabatan dan tunjangannya saja," katanya.
Unggahan tersebut diserbu warganet. Beberapa tak setuju dengan pendapat tersebut.
"Percuma kalau nepotisme masih jalan, nanti yang dimasukin ya sama aja tapi lebih muda," cuit @ridw****.
"Bukan soal muda dan tuanya si… tapi soal punya kapasitas enggak? Jgn sampe kapasitasnya cuma bisa provokasi di media sosial jadi buzzer eh dijadikan ahli Informasi dan tehnology Informasinya mungkin dapet lah tehnologynya cuma bisa make orang asing," tulis @HNah*****.
"Niatnya baik, tapi bisa jadi diskriminasi usia. Cara lain adalah pakai sertifikasi yang objektif untuk membuktikan orang itu 'tidak gaptek'," cuit @arju********.
Baca Juga: Inovasi Teknologi Pengereman Motor, Tak Perlu Lagi Gunakan Kabel
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti