Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono turut menyoroti maraknya aksi tawuran yang terjadi belakangan ini. Hero menyebut salah satu faktornya adalah libur panjang usai tahun ajaran sekolah.
Menurut Heru, banyak siswa yang tak memiliki kegiatan selama liburan. Akibatnya, mereka justru terlibat aksi tawuran di sekitar tempat tinggalnya.
Karena itu, Heru menganjurkan agar para orang tua siswa mengarahkan anaknya ke kegiatan yang lebih positif. Dengan menyibukkannya, maka mereka bisa terhindar dari aksi tawuran.
"Sekolahnya libur jangan lama-lama ya, maksudnya gini, masing-masing orangtua harus menjaga anaknya di ekskul (ekstrakulikuler) di kegiatan lain yang positif," ujar Heru di Johor Baru, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).
Lebih lanjut, selain inisiatif orang tua, para pengurus wilayah seperti RT, RW, dan Karang Taruna juga harus turut aktif menjaga wilayahnya dari potensi tawuran.
"Ya harus bersama-sama tokoh masyarakat juga menjaga RT dan RW untuk juga menjaga wilayahnya," pungkasnya.
Sebelumnya aksi tawuran antarkelompok kembali pecah di depan Mal Bassura, Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (27/6/2024) pagi. Dua kelompok yang terlibat tawuran itu ternyata dilakukan warga yang hanya berbeda RW (rukun warga).
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengakui wilayah itu memang kerap terjadi tawuran antarkampung.
“Pihak yang sama, yakni warga RW 01 dan 02 kelurahan Cipinang Besar Utara,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2024).
Nicolas mengatakan, aksi tawuran tersebut dilatari oleh aksi saling ejek dan balas dendam antar dua kelompok tersebut.
“Balas dendam. Saling mengejek dan menantang,” jelasnya.
Nicolas mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan upaya preemtif, preventif dan represif.
“Upaya progresif pun telah dilakukan berupa Deklarasi damai antar kedua belah pihak,” ucap Nicolas.
Nicolas juga mengungkapkan alasan sering terjadinya tawuran di depan Mal Bassura dengan beberapa faktor yang sangat kompleks.
Banyak faktor yang mempengaruhi, sangat kompleks di antaranya pendidikan, ekonomi, kehidupan sosial dan budaya.
Berita Terkait
-
Ikhlas Sarah Menzel Mualaf, Karakter Calon Besan Kris Dayanti Dipuji Tak Banyak Drama
-
Investasi Kebahagiaan: Kenapa Liburan Keluarga Penting untuk Masa Depan?
-
Azriel Hermansyah Lamar Sarah Menzel di Hari Ulang Tahunnya, Ini Sosok Calon Mertuanya yang Bukan Orang Sembarangan
-
Sering Ribut, Polisi Ungkap Pemicu Tawuran 2 Kampung di Depan Mal Bassura Jaktim: Balas Dendam dan Saling Ejek
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum