Suara.com - Imbas penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu menyebabkan persoalan baru bagi pemerintah.
Pasalnya, saat ini banyak keluhan dari wisatawan yang menyebut bahwa kondisi Puncak Bogor saat ini sangat gelap usai pembongkaran PKL.
Bahkan, tak sedikit wisatawan yang merasa takut saat ini untuk berpergian malam hari lantaran kondisinya gelap.
Tak hanya itu, dengan kondisi yang gelap gulita menyebabkan jalan Puncak Bogor menjadi rawan kecelakaan.
Hal itu seperti diungkapkan salah satu akun Instagram bernama @radiandwi12.
Dirinya memberikan saran kepada pemerintah setempat untuk menambahkan unit lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan Puncak dan petugas yang berjaga.
“Cuma minta tolong PJU nya di banyakin, polisi yang siap patroli 24 jam sama satuan keamanan setempat,” kata dia.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Bogor akan menyulap lokasi bekasi pedagang kaki lima (PKL) Puncak Bogor, Jawa Barat dalam waktu dekat.
Kabar tersebut disampaikan oleh Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu, yang akan melakukan penataan bekas lapak PKL Puncak Bogor tersebut menjadi pedestrian hingga taman.
Baca Juga: Video Viral Tukang Parkir Liar di Puncak, Dishub dan Polisi Saling Lempar Tanggung Jawab?
Menurut Asmawa, hal itu disampaikan saat rapat koordinasi dengan jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, Rabu kemarin.
Bahkan kata dia, penataan Kawasan Puncak ini didukung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Ini menjadi arahan langsung Menteri PUPR RI kepada jajaran di Kementerian PUPR khususnya Cipta Karya dan Bina Marga untuk segera melakukan tindak lanjut dari permohonan yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui surat yang sudah kami sampaikan," ungkapnya.
Ia menjelaskan tempat-tempat bekas lapak PKL di sepanjang Jalur Puncak akan dipercantik dengan pelebaran jalan, pembangunan pedestrian, taman, serta pemasangan lampu hias hingga pagar.
“Ini termasuk juga penambahan areal parkir Rest Area Gunung Mas yang harus kami koordinasikan dengan PTPN,” kata Asmawa.
Diketahui, ia memimpin langsung penertiban PKL di Kawasan Puncak pada Senin (24/6), meski mendapat penolakan dari sebagian pedagang.
Asmawa memastikan perekonomian pedagang kaki lima di Kawasan Wisata akan menjadi lebih baik setelah pindah ke Rest Area Gunung Mas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri