Namun, salah satu fitur robot yang paling mengesankan adalah penggunaan elevator gedung dewan. Ia tahu cara memanggil lift, menunggu sampai lift itu tiba, dan kemudian menaikinya ke lantai lain untuk menyelesaikan tugasnya.
Hal ini memungkinkan bot untuk melewati tangga yang tidak dapat dinaiki atau diturunkan — jika dipikir-pikir, ini merupakan pertanda buruk.
Meskipun tampaknya bekerja dengan gembira sepanjang hari, sesuatu yang gelap mulai muncul dalam pikiran buatan Pengawas Robot. Mungkin semua pekerjaan dan tidak ada permainan menjadikannya bot yang membosankan.
Robot tersebut masuk pada jam 9 pagi setiap hari dan akan keluar sembilan jam kemudian pada jam 6 sore setiap hari.
Memang benar, itulah standar jam kerja pegawai kantoran di Korea Selatan. Tapi setidaknya rekan manusia dari bot tersebut bisa pulang ke keluarga mereka atau minum bersama teman sepulang kerja.
Kemana perginya bot itu? Tidak ada tempat lain dan selalu ada di kantor.
Tampaknya streslah yang akhirnya merusak sesuatu pada Robot Supervisor. Sekitar jam 4 sore. pada tanggal 26 Juni, pekerja manusia di Dewan Kota menyadari ada yang tidak beres dengan teman robot mereka.
Karyawan yang melihat robot tersebut mengatakan bahwa robot tersebut “berputar di satu tempat seolah-olah ada sesuatu di sana” di dekat tangga setinggi 6,5 kaki.
Dan itulah terakhir kalinya ada orang yang melihat robot itu hidup. Segera setelah itu, robot itu melangkahi puncak tangga.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkit Lagi Peluang Latih Korsel: Seandainya Saya...
Tanpa kaki untuk berjalan, ia terjatuh dari tangga. Pada saat mencapai dasar, Pengawas Robot sudah mati.
Secara serius, sangat kecil kemungkinan robot tersebut melakukan bunuh diri secara sadar. Namun, insiden tersebut telah memicu diskusi tentang robot yang bekerja terlalu keras dan apakah mesin tersebut cocok digunakan di setiap tempat kerja.
Lagi pula, robot itu mungkin telah bekerja terlalu keras. Itu hanya sebuah komputer, dan mungkin ia mencoba memproses terlalu banyak hal sekaligus, sehingga mengakibatkan kesalahan sistem yang mematikannya.
Dewan Kota Gumi sedang mencoba mencari tahu apakah hal tersebut yang terjadi.
“Bagian-bagiannya telah dikumpulkan dan akan dianalisis oleh [Bear Robotics],” kata Dewan Kota.
Untuk saat ini, dewan tersebut telah membatalkan semua rencana masa depan untuk memperoleh lebih banyak robot, setidaknya untuk saat ini. Pada awalnya, mereka ingin tahu apa yang sebenarnya mendorong Pengawas Robot untuk bunuh diri dan apakah aman untuk memperkenalkan mesin lain yang serupa.
Berita Terkait
-
4 Rekomendasi Produk dari Round Lab Ampuh Atasi Kulit Kering dan Terkelupas, Sudah Coba?
-
Shin Tae-yong Ungkit Lagi Peluang Latih Korsel: Seandainya Saya...
-
Penurunan Populasi, Pemerintah Korsel Iming-imingi Ratusan Juta bagi yang Mau Pacaran atau Nikah
-
Jung Yoo Min Bakal Menikah Bulan Depan, Calon Suami Bukan Artis
-
PSSI Ungkap Kondisi Shin Tae-yong Usai Operasi Radang Selaput Dada
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah
-
20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital