Suara.com - Dalam perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang pesat, para ilmuwan terus mengeksplorasi batas-batas kemampuan mesin. Salah satu eksperimen terbaru yang menarik perhatian adalah tikus yang bermain video game.
Eksperimen ini dilakukan oleh para peneliti di Universitas New Mexico. Mereka menggunakan tikus yang dimodifikasi secara genetik untuk mengekspresikan protein yang sensitif terhadap cahaya di otaknya. Dengan menggunakan teknik optogenetika, para peneliti dapat mengendalikan aktivitas neuron tikus dengan sinar laser.
Para tikus dipasang dengan kamera kecil di kepala mereka dan ditempatkan di dalam kotak yang dilengkapi dengan layar video game. Layar menampilkan permainan Pong, di mana tikus harus menggerakkan joystick untuk memindahkan dayung dan memukul bola.
Tikus awalnya dilatih untuk mengasosiasikan cahaya laser dengan hadiah makanan. Setelah mereka belajar menghubungkan cahaya dengan hadiah, para peneliti menggunakan cahaya laser untuk mengaktifkan neuron yang mengontrol gerakan joystick.
Dengan secara bertahap mengurangi hadiah makanan dan meningkatkan rangsangan optogenetik, tikus akhirnya belajar mengontrol joystick dan bermain game hanya dengan menggunakan cahaya.
Secara luar biasa, tikus-tikus tersebut dapat memainkan Pong dengan cukup baik. Mereka belajar menggerakkan joystick untuk memukul bola dan menghindari kehilangannya. Bahkan, mereka dapat mengungguli tikus lain yang dilatih secara konvensional.
Para peneliti juga menemukan bahwa tikus yang dilatih dengan optogenetik mengalami perubahan struktural di otaknya. Daerah yang terkait dengan gerakan dan pengambilan keputusan menunjukkan peningkatan aktivitas dan konektivitas.
Eksperimen ini memiliki implikasi yang luas bagi penelitian AI dan neurologi. Ini menunjukkan bahwa teknik optogenetik dapat digunakan untuk mengendalikan perilaku yang kompleks dengan presisi tinggi.
Selain itu, eksperimen ini memberikan wawasan tentang bagaimana otak belajar dan beradaptasi. Dengan mengamati perubahan di otak tikus yang dilatih dengan optogenetik, para peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dasar-dasar kognitif seperti pembelajaran dan ingatan.
Baca Juga: Danny Trejo Ikut Meriahkan Hari Video Game Nasional, Ini Fakta-fakta Menarik Seputar Video Game
Eksperimen tikus yang bermain video game adalah bukti kekuatan optogenetika dan potensi AI. Ini membuka kemungkinan baru untuk mempelajari dan mengendalikan otak, yang mungkin mengarah pada terobosan dalam pengobatan penyakit neurologis dan pengembangan teknologi baru.
Berita Terkait
-
Heboh! Tikus Berenang di Wadah Makanan Kampus Ternama, Orang Tua Mahasiswa Geram
-
Lebih Murah dan Ramah Lingkungan, Predator Ini Dikembangbiakkan Atasi Hama Tikus Persawahan
-
Lihat Kucing atau Tikus? Ketahui Sifat Dominanmu dalam Tes Kepribadian Ini
-
Eks Orang Dalam Bocorkan Sosok Astral dan Tikus di Istana Negara
-
Heboh Video Tikus Cicipi Donat di Dough Lab PIK, Manajemen Restoran Gerak Cepat untuk Berbenah
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah