Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikritik keras dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur lantaran tidak memikirkan ketersediaan air. Bahkan, Jokowi dicap terlalu ambisius memindahkan ibu kota hingga tidak memikirkan solusi mengatasi krisis air akibat maraknya penebangan hutan.
Forest Campaigner Team Leader Greenpeace Indonesia, Arie Rompas mengatakan kalau pemerintah justru lebih fokus membahas proses politik dibandingkan pelestarian alam.
"Kami melihat lebih banyak proses politik dan ambisi pemerintahan Jokowi untuk memindahkan IKN sehingga semuanya terkesan dilakukan terburu-buru. Akibatnya ini menjadi persoalan yang sedang dihadapi sekarang ini yang berkaitan dengan kondisi ketersediaan airnya," kata Arie dalam siaran langsung Instagram bersama @independenid dikutip Suara.com, Rabu (17/7/2024).
Arie menyebutkan bahwa sebelum pembangunan IKN dimulai, sebenarnya kondisi Kalimantam Timur sendiri telah mulai alami penurunan ketersediaan air. Kondisi itu terjadi karena adanya krisis iklim serta pembabatan hutan yang makin luas dan diganti dengan lahan perkebunan sawit maupun pertambangan.
Sekalipun curah hujan sedang tinggi, hal tersebut tidak cukup membantu untuk membuat ketersediaan air bersih mencukupi bagi masyarakat sekitar.
"Ketersediaan air itu akan melimpah jika hutan masih bagus. Sedangkan di lokasi itu sudah terjadi deforifikasi, kawasan hutan sudah diubah menjadi sebagian menjadi sawit dan juga tambang. Sehingga memang kondisi air di lokasi itu sudah sangat berubah," ungkap Arie.
Krisis air itu diprediksi akan semakin parah apabila tidak ditangani dengan serius oleh pemerintah dan mulai terjadi perpindahan ASN yang berkantor di IKN. Sebab, saat ini pun ketersediaan air tak mencukupi, lantaran masyarakat sekitar IKN harus berbagi air bersih dengan pemerintah yang masih lakukan pembangunan.
"Masih ada kebutuhan air untuk pembangunan infrastruktur. Karena mereka membutuhkan air sehingga dibangunlah beberapa waduk untuk kemudian sudah menciptakan konflik air dengan masyarakat, karena masyarakat di sekitar situ masih menggunakan air sungai," tuturnya.
Baca Juga: Bahas 4 Poin Penting, Jokowi juga Terima Kasih ke MBZ usai Kunjungan Prabowo-Gibran Bulan Lalu
Berita Terkait
-
Bahas 4 Poin Penting, Jokowi juga Terima Kasih ke MBZ usai Kunjungan Prabowo-Gibran Bulan Lalu
-
Dentuman Meriam Iringi Sambutan Hangat Presiden MBZ ke Jokowi di Abu Dhabi
-
Jokowi Mulai 'Ngeluh' Soal Proyek IKN: Tiap Hari Hujan Deras, Pekerjaan Banyak Mundur
-
Ditanya Jadi Pindah Kantor ke IKN Juli? Jokowi Curhat Tiap Hari Hujan Deras Banget, Pekerjaan Banyak Mundur
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting