Suara.com - Seorang wanita Palestina bernama Dawlat al-Tanani (70), mengalami serangan mengerikan saat seekor anjing tentara Israel menyerangnya di rumah kecilnya di kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza.
Insiden ini terjadi selama penyerbuan militer Israel yang berlangsung selama 20 hari di kamp tersebut, dari 12 hingga 31 Mei.
Menurut al-Tanani, kejadian itu terjadi ketika dia sedang berbaring di tempat tidur setelah salat malam. Seekor anjing tentara Israel dengan kamera di punggungnya tiba-tiba memasuki kamarnya dan menyerangnya, menggigit lengan wanita itu dengan sangat erat.
"Giginya yang tajam menusuk lengan saya hingga mencapai tulang, menyeret saya melintasi lantai sementara tentara berdiri di luar," ujar al-Tanani, dikutip dari Anadolu.
Mirisnya, lansia itu dibiarkan sendirian dalam kondisi berdarah-darah sampai pagi, karena sulitnya mendapatkan pertolongan medis akibat pemboman yang terus berlanjut.
"Saya berteriak minta tolong, berharap tetangga mendengar, tetapi semua orang sudah meninggalkan kamp. Saya terbaring di sana berdarah-darah, menunggu pertolongan hingga fajar," tambahnya.
Setelah berjam-jam berusaha mencari pertolongan, al-Tanani akhirnya ditemukan oleh seorang pemuda di dekat Rumah Sakit al-Yaman al-Saeed di Jabalia, yang membantunya sampai ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang mendesak.
Al-Tanani, dalam pernyataannya kepada Anadolu, menyampaikan harapannya agar serangan Israel di Gaza segera berakhir dan bantuan kemanusiaan dapat masuk ke wilayah tersebut.
"Gaza Utara mengalami kekurangan pangan dan air minum yang parah. Yang kami butuhkan adalah bantuan segera," katanya.
Baca Juga: Siapa Rabbi Yaakov Baruch yang Foto Bareng Presiden Israel dan Aktivis NU
Video insiden tersebut yang disiarkan oleh Al Jazeera telah memicu kemarahan luas di media sosial, dengan banyak aktivis mengutuk penggunaan anjing terlatih oleh militer Israel untuk menyerang warga sipil Palestina.
Euro-Med Human Rights Monitor, sebuah organisasi berbasis di Jenewa, mengutuk tindakan ini sebagai bagian dari serangkaian kejahatan sistematis yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
Pernyataan dari Euro-Med menekankan bahwa penggunaan anjing polisi dan militer oleh Israel, yang sering kali terjadi selama penggerebekan di rumah-rumah dan tempat penampungan, adalah bentuk dari kekerasan sistematis yang telah mempengaruhi banyak orang Palestina, termasuk pelecehan seksual dan ancaman pemerkosaan.
Al-Tanani, meskipun masih merasakan dampak traumatis dari serangan tersebut, berharap agar dunia internasional dapat mengambil tindakan untuk mengakhiri ketidakadilan ini dan mengembalikan kehidupan normal bagi penduduk Gaza yang telah lama menderita akibat konflik yang berkepanjangan.
Berita Terkait
-
Siapa Rabbi Yaakov Baruch yang Foto Bareng Presiden Israel dan Aktivis NU
-
Kronologi 5 Kader NU Bertemu Presiden Israel, Gus Yahya Sampai Minta Maaf!
-
Rabbi Yaakov Baruch Orang Mana? Berikut Silsilahnya yang Menyambung ke Yahudi
-
Profil Rabbi Yaakov Baruch, Pemuka Agama Yahudi dari Minahasa yang Bertemu Presiden Israel
-
Fauzi Baadilla Sebut Film Gaza Hayya 3 Jadi Proyek Akhirat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal