Suara.com - Seorang wanita, untuk pertama kalinya, menjabat sebagai komandan tertinggi militer Kanada.
Jenderal Jennie Carignan resmi mengambil alih komando Angkatan Bersenjata Kanada dalam sebuah upacara di Museum Perang Kanada di Ottawa pada hari Kamis.
Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan bahwa Carignan adalah wanita pertama yang memimpin militer di negara anggota G20 atau G7 mana pun.
“Ini bisa menjadi contoh dan menghasilkan perubahan tentang apa yang dapat dilakukan oleh wanita,” kata Carignan. “Ini adalah langkah maju yang bagus. Ini adalah hasil dari bertahun-tahun kerja keras di Angkatan Bersenjata Kanada.”
Carignan dipromosikan menjadi jenderal selama upacara pergantian komando, setelah dipilih oleh pemerintahan Trudeau untuk menjadi kepala pertahanan wanita pertama Kanada.
Trudeau menyebut hari itu sebagai bersejarah dan memuji Carignan sebagai seseorang yang tepat untuk mengambil alih jabatan tersebut. Dia menunjuknya untuk peran tersebut awal bulan ini.
“Anda adalah wanita pertama yang menjadi Kepala Staf Pertahanan di Kanada, wanita pertama di G7 dan G20. Anda adalah teladan bagi seluruh warga Kanada dan dunia,” kata Trudeau dalam upacara tersebut.
Pada tahun 2018, Trudeau menunjuk wanita pertama sebagai kepala Kepolisian Kerajaan Kanada dan 50% kabinetnya terdiri dari wanita sejak dia menjabat pada tahun 2015.
Carignan tidak asing dengan pencapaian pertama ini. Dia juga merupakan wanita pertama yang memimpin unit tempur di militer Kanada, dengan karirnya termasuk penempatan di Irak, Afghanistan, Bosnia, dan Suriah.
Baca Juga: Mau Kerja di Kanada Seperti Tengku Firmansyah? Ini Syarat dan Cara Mendapatkannya!
Selama tiga tahun terakhir, dia telah menjabat sebagai kepala perilaku dan budaya profesional, jabatan yang dilahirkan dari skandal pelecehan seksual pada tahun 2021.
Carignan menggambarkan promosi ini sebagai langkah yang wajar dan menyatakan rasa syukurnya.
“Saya siap untuk ini. Saya telah bekerja keras selama ini,” katanya.
Dia menegaskan bahwa perekrutan dan retensi merupakan prioritas utamanya.
Penunjukan ini terjadi saat Kanada terus menerima kritik dari sekutu NATO karena tidak memenuhi target belanja pertahanan sebesar 2% dari produk domestik bruto. Pemerintah Kanada baru-baru ini menyatakan bahwa mereka akan mencapai komitmen NATO ini pada tahun 2032, namun belum memberikan detail-detail spesifik mengenai hal tersebut.
Berita Terkait
-
Cerita Seorang Nenek di Palestina Jadi Korban Serangan Anjing Militer Israel saat Hendak Tidur
-
Serangan Teroris Mematikan di Pakistan Tewaskan 28 Orang, Termasuk 10 Tentara
-
Wawancara Khusus Direktur Human Capital Biofarma Endang Suraningsih, Berbagi Tips agar Gen Z Tahan Banting
-
MAKI Minta Kuota Perempuan untuk Kursi Pimpinan KPK Hingga 50 Persen
-
Mau Kerja di Kanada Seperti Tengku Firmansyah? Ini Syarat dan Cara Mendapatkannya!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab