Suara.com - Prancis, salah satu produsen senjata terbesar di dunia, tetap melanjutkan pengiriman suku cadang senjata ke Israel meskipun negara tersebut terus melancarkan serangan ke Gaza selama sembilan bulan terakhir.
Keputusan ini telah memicu reaksi keras dari masyarakat global yang semakin menguatkan pandangan bahwa negara-negara yang memberikan dukungan senjata kepada Israel terlibat dalam kejahatan tersebut dan harus bertanggung jawab atas konsekuensinya.
Dikutip dari laporan investigasi terbaru Anadolu Agency yang berjudul "Dukungan Senjata Barat untuk Israel," berbagai NGO dan politisi telah mengeluarkan kutipan-kutipan reaksi terhadap langkah ekspor senjata Prancis ke Israel di tengah berlanjutnya serangan Israel di Gaza.
Data yang disampaikan Kementerian Pertahanan Prancis kepada Parlemen Prancis menunjukkan bahwa sejak tahun 2015, Prancis telah memberikan 767 izin ekspor senjata ke Israel.
Lebih lanjut, laporan tersebut mengungkapkan bahwa Prancis rata-rata menjual peralatan militer senilai EUR20 juta ke Israel setiap tahunnya.
Total nilai perlengkapan militer yang dikirim dari Prancis ke Israel antara tahun 2013 dan 2022 mencapai EUR207,6 juta, dengan Prancis mengeluarkan izin ekspor senilai total EUR2,5 miliar pada periode 2014-2022.
Pada 25 Maret, situs investigasi Prancis Disclose bersama dengan harian Marsactu melaporkan bahwa Prancis mengirimkan setidaknya 100.000 peluru senjata Gatling ke Israel pada akhir Oktober 2023. Kontroversi ini mencuat kembali pada konferensi pers keesokan harinya, di mana koresponden Anadolu menanyakan Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu, tentang tuduhan-tuduhan terkait ekspor senjata ini.
Lecornu menanggapi dengan menegaskan bahwa banyak informasi yang keliru beredar di media sosial mengenai masalah ini. Dia menyatakan bahwa Israel hanya memesan material senilai EUR15 juta dari industri pertahanan Prancis pada tahun 2022, yang menurutnya hanya sebagian kecil dari total ekspor senjata Prancis.
Ia juga menekankan bahwa Prancis hanya mengizinkan penjualan suku cadang senjata yang memungkinkan Israel untuk mengekspor kembali ke negara ketiga, terutama suku cadang kecil yang digunakan untuk sistem pertahanan seperti Iron Dome.
Baca Juga: Perdana Menteri Israel Tolak Pembangunan Rumah Sakit Darurat untuk Anak-anak di Gaza
Dalam konteks ini, Menteri Pertahanan Prancis menjelaskan bahwa kebijakan ekspor senjata Prancis didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan internasional dan komitmen untuk mempertahankan keamanan regional. Meskipun demikian, tekanan untuk meninjau ulang kebijakan ekspor senjata semakin meningkat di tengah keprihatinan global terhadap dampak konflik di Gaza dan peran negara-negara pemasok senjata dalam konflik tersebut.
Berita Terkait
-
Perdana Menteri Israel Tolak Pembangunan Rumah Sakit Darurat untuk Anak-anak di Gaza
-
FPI dkk Bakal Demo Tolak Israel di Olimpiade 2024, Habib Rizieq Bakal Merapat ke CFD Minggu?
-
Belum Dipecat, Fatayat NU Beri Sanksi Dua Anggota yang Temui Presiden Israel
-
Berjejaring ke Israel, PWNU Jakarta Pecat 4 Pengurus LBMNU
-
Perang Yom Kippur: Sejarah, Penyebab dan Negara-negara yang Terlibat
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!
-
Akui Agus Suparmanto Ketum, DPW PPP Jabar Tolak Mentah-mentah SK Mardiono: Tak Sesuai Muktamar
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk Nadiem, Kejagung: Kami Berpegang Pada Alat Bukti Sah
-
Ada HUT ke-80 TNI dan Dihadiri Prabowo, Tugu Monas Ditutup Sementara untuk Wisatawan Besok
-
Pemprov Sumut Kolaborasi Menuju Zero ODOL 2027
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok